Airlangga Hartarto Lapor Hasil Negosiasi Tarif Trump ke Prabowo
Dalam negosiasi dengan AS, perusahaan Indonesia, Indorama akan berinvestasi sebanyak USD 2 miliar di Louisiana untuk pengembangan blue ammonia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan hasil negosiasi terkait tarif resiprokal dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Prabowo Subianto, Senin (28/4).
Airlangga mengungkapkan, surat yang berisi poin-poin negosiasi yang disampaikan Indonesia mendapat apresiasi dari AS karena dianggap sangat komprehensif.
"Saya laporkan ke Presiden (Prabowo), yang ditawarkan Indonesia secara prinsip, melalui surat yang disampaikan pada 7 dan 9 April, mendapatkan apresiasi dari Amerika karena surat kita relatif komprehensif," kata Airlangga dalam konferensi pers usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4).
Airlangga menjelaskan, dalam negosiasi ini, Indonesia tidak hanya membahas tarif resiprokal, namun juga isu-isu non-tarif dan rencana Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan AS.
"Kita sebut fair and square," ucap Airlangga.
Investasi dan Komoditas Ekspor
Pemerintah Indonesia menawarkan agar neraca perdagangan AS dengan Indonesia bisa surplus lebih dari USD 19,5 miliar. Selain itu, Indonesia berencana membeli sejumlah komoditas dari AS untuk mendukung tujuan tersebut.
"Mereka kan neraca perdagangannya sekitar USD 19 miliar, kita berikan lebih dari USD 19,5 miliar. Jual beli langsung USD 19,5 miliar, tapi kita ada proyek yang akan dibeli dari AS," jelas Airlangga.
Airlangga menambahkan, dalam negosiasi dengan AS, perusahaan Indonesia, Indorama, akan berinvestasi sebanyak USD 2 miliar di Louisiana untuk pengembangan blue ammonia.
Selain itu, Airlangga menyampaikan permintaan Indonesia agar AS memberlakukan tarif resiprokal pada komoditas utama ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
"Artinya, untuk komoditas utama Indonesia yang diekspor ke AS, Indonesia meminta tarif kita setara dengan negara lain, apakah ke Vietnam, Bangladesh, sehingga dengan yang lain kita ada equal level playing field," tambahnya.
Airlangga juga menekankan pentingnya terus mendorong kerja sama di bidang pendidikan dan sains antara kedua negara.
Airlangga menyebutkan, Indonesia dan AS telah menandatangani non-disclosure agreement (NDA), yang memastikan pembahasan ini hanya akan diketahui oleh kedua belah pihak dan tidak dipublikasikan kepada masyarakat atau pihak luar.
"Secara geopolitik, Indonesia dianggap penting oleh Amerika," pungkas Airlangga.