Tim Satreskrim Polres Muara Enim menangkap seorang kepala sekolah dasar berinisial M (37). Dia memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi saat dihubungi merdeka.com Kamis (12/7).
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi.
"Saat para korban ditanya mau jadi apa, kalau mau jadi TNI, kelaminnya nggak boleh varises," ucap Andi.
Kemudian, foto itu menjadi senjata bagi pelaku. Jika para korban tidak mau lagi melakukan perbuatan itu, maka pelaku akan memviralkan fotonya.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi.
"Dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar," terang Andi.
Antar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca Selengkapnya
Ia lantas menjelaskan dari kaca mata medis macam penyebab penurunan fungsi penglihatan ini.
Baca Selengkapnya
Pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca Selengkapnya
Dalam pemeriksaan juga terungkap, salah satu pelaku sempat berpindah sekolah karena terlibat kasus perkelahian.
Baca Selengkapnya
Saat kepalanya berhasil dilepaskan siswi itu bukannya takut malah tertawa ngakak.
Baca Selengkapnya
Pemuda penjual es lilin keliling ini mengaku sering dipanggil anak yatim oleh teman sekolahnya lantaran dirinya sudah tak memiliki ayah.
Baca Selengkapnya
Para bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Selengkapnya
Heru langsung bertanya kepada anak-anak kenapa berada di luar sekolah saat jam pelajaran sambil membagikan pensil warna.
Baca Selengkapnya
Penanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca Selengkapnya
Follow
Rekomendasi