Hanya untuk Masyarakat Kurang Mampu, PNS Diingatkan Tak Pakai Gas Elpiji Bersubsidi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan penyaluran barang bersubsidi elpiji 3 kilogram (kg) hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.
Menurutnya, elpiji 3 kg ini menjadi komoditas yang diperebutkan sehingga dapat menimbulkan kelangkaan.
"LPG itu terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan, dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus digarisbawahi," kata Jokowi.
Untuk itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) setempat agar tidak menggunakan gas elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi karena elpiji melon tersebut hanya untuk warga prasejahtera.
"Aparatur sipil negara (di lingkungan Pemkab Banyuwangi) jangan pakai LPG bersubsidi," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (25/7).
Dikutip Antaranews.com
Dia menjelaskan gas elpiji tabung 3 kilogram tersebut merupakan produk subsidi dari pemerintah untuk masyarakat prasejahtera dan tidak diperuntukkan warga yang mampu.
berita untuk kamu.
Apalagi, elpiji tabung melon tidak boleh digunakan oleh industri maupun rumah makan atau jenis usaha lainnya.
"Nanti kami sidak dengan tim untuk memastikan ketepatan sasaran," ucap dia.
Pemkab Banyuwangi bergerak cepat mengatasi masalah pasokan elpiji 3 kilogram berkoordinasi dengan Pertamina dan menggelar operasi pasar di 12 titik di Banyuwangi dalam sepekan ke depan. Dia menyebutkan pekan ini per titik dialokasikan 1.600 tabung elpiji 3 kilogram sehingga total disediakan 19.200 tabung elpiji 3 kilogram.
"Kami terus berkoordinasi dengan Pertamina dan juga agen-agen elpiji 3 kilogram untuk mengatasi persoalan ini. Setelah kami monitor beberapa hari ada keluhan kesulitan mendapatkan elpiji di pasaran, kami langsung meminta Pertamina gelar operasi pasar," ujar dia.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga terus memastikan pasokan gas elpiji 3 kg bersubsidi dalam kondisi aman dan sesuai kuota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satunya dengan pemantauan penyaluran elpiji terus dilakukan oleh Pertamina.
"Pemantauan dilakukan di lebih dari 50 ribu pangkalan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting di Jakarta, Selasa (25/7).
Menurut Irto, berdasarkan pemantauan di lapangan, saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
- Siti Nur Azzura
Penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi masih belum tepat sasaran. Salah satunya diakibatkan berbagai macam penyimpangan saat distribusi.
Baca SelengkapnyaTotal konsumen yang berhak melakukan pembelian tabung gas bersubsidi LPG 3 kg sekitar 6,7 juta orang.
Baca SelengkapnyaPenetapan acuan HET gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk menekan selisih harga jual yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah semakin berat dalam menyalurkan bantuan dana untuk LPG 3 Kg bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya, konsumsi gas LPG setiap tahunnya terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca Selengkapnya"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza
Baca SelengkapnyaEdy menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan kemungkinan peningkatan konsumsi gas elpiji 3 kilogram saat Iduladha dan Tahun Baru Islam.
Baca SelengkapnyaASN dan warga mampu di Banyuwangi dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk memasak di rumah maupun untuk usaha
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca Selengkapnya