Better experience in portrait mode.
KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu<br>

KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu

KPK menegaskan, pemeriksaan terhadap seseorang harus melalui proses.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan pihaknya tidak bisa asal dalam memeriksa seseorang, termasuk bakal calon presiden dan wakil presiden.

Pernyataan ini dilontarkan KPK menanggapi usulan Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi NasDem Ahmad Sahroni yang meminta KPK memeriksa semua bakal capres dan cawapres.

"Harus ada proses lebih dahulu, enggak bisa ujug-ujug (memeriksa) begitu. Penegak hukum enggak bisa tiba-tiba melakukan pemeriksaan," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Senin (11/9).

Ahmad Sahroni meminta agar KPK tak tebang pilih dan memeriksa semua bakal capres dan cawapres usai lembaga antirasuah memeriksa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu
KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu

Bakal cawapres Koalisi Perubahan dan Perbaikan ini diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan. Cak Imin diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Ali mengatakan, pihaknya menghormati setiap pendapat masyarakat, termasuk Sahroni sebagai wakil rakyat. Hanya saja, Ali menyebut KPK tidak akan menanggapi lebih jauh yang berkaitan dengan proses politik. 

KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu

Ali hanya memastikan setiap proses hukum yang dilakukan KPK didahului dengan undang-undang yang berlaku.

"Sebagai pemahaman saja, dalam penegakan hukum tentu semua ada dasar dan prosesnya. Sangat tidak tepat bila penegak hukum tiba-tiba melakukan pemeriksaan ataupun pemanggilan seseorang tanpa ada proses-proses yang sudah dilalui sebelumnya," 

kata Ali.

merdeka.com

Berkaitan dengan pemeriksaan Cak Imin, menurut Ali, tim penyidik membutuhkan keterangan Cak Imin untuk membuat terang dan jelas perbuatan para tersangka. Terlebih, kasus dugaan korupsi ini terjadi pada tahun 2012 saat Cak Imin mempimpin kementerian tersebut.

"Kami memanggil dan memeriksa Muhaimin Iskandar sebagai saksi yang tentu sudah pasti ada dasar hukum pemanggilannya, yaitu karena kami sedang menyelesaikan proses penyidikan tiga orang tersangka yang telah dimulai sejak Juli 2023 atas dugaan korupsi sistem proteksi TKI. Artinya, sudah sangat jelas itu jauh dari urusan pencapresan," kata Ali.

"Walaupun kejadian perkara tahun 2012 namun baru diterima laporan masyarakat dan kemudian naik penyelidikan kasus dimaksud oleh KPK sejak beberapa waktu di tahun lalu sehingga ini pun jelas sama sekali tidak ada urusan dengan proses politik saat ini," tandasnya.

Diletahui, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengusulkan KPK memeriksa seluruh bacapres dan bacawapres buntut pemanggilan Ketua Umum PKB yang juga bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sahroni menilai langkah ini untuk memastikan setiap pasangan calon yang maju benar-benar bersih dari kasus korupsi. 

KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu

"Sebagai pimpinan Komisi III sekaligus anggota partai, saya meminta KPK sekalian membuat program pemeriksaan terhadap semua capres dan cawapres. Karena menurut saya, demi menjaga kredibilitas KPK dan persepsi publik, hal-hal seperti ini memang perlu dilakukan oleh KPK," 

ujar Sahroni dalam keterangannya, Sabtu (9/9).

merdeka.com

Sahroni menyebut jika semua bacapres dan bacawapres sudah diperiksa, nantinya tidak ada lagi kasus-kasus yang masih disangkutpautkan kepada para pasangan calon.

Ia lantas mengungkit isu-isu yang ada seperti Anies Baswedan dengan Formula E, Ganjar Pranowo dengan e-KTP, dan Prabowo Subianto dengan Food Estate.

"Setelah semuanya diperiksa, KPK nanti bisa berikan clearance dan closure, umumkan saja apakah ada yang terlibat atau tidak. Agar nanti saat kampanye, hal-hal seperti ini tidak lagi disangkutpautkan, dan kembali menjadi persoalan di publik. Karena sampai sekarang kan masih duga menduga, mau itu Anies dengan Formula E, Ganjar dengan e-KTP, Prabowo dengan Food Estate, dan sebagainya," kata dia.

KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu

Artikel ini ditulis oleh
Titin Supriatin

Editor Titin Supriatin

KPK jawab usulan Sahroni periksa semua capres dan cawapres.

Reporter
  • Redaksi Merdeka

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Misteri Ibu dan Anak Tewas di Cinere Depok, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Ahli Patologi Anatomi

Misteri Ibu dan Anak Tewas di Cinere Depok, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Ahli Patologi Anatomi

Polisi masih menunggu hasil analisis ahli patologi anatomi yang dinilai mampu membantu menjawab penyebab kematian kedua korban.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Kisah Raffi Atqiyah, Pemuda Asal Banten yang Diloloskan Jenderal Dudung Jadi TNI Berkat Kemampuan Empat Bahasa

Kisah Raffi Atqiyah, Pemuda Asal Banten yang Diloloskan Jenderal Dudung Jadi TNI Berkat Kemampuan Empat Bahasa

Meskipun berasal dari latar belakang keluarga berekonomi sederhana, Raffi berhasil mewujudkan salah satu mimpinya bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Ilmuwan Ungkap 250 Juta Tahun Lagi akan Muncul Superbenua Vulkanik, Ini Dampak Bagi Umat Manusia

Ilmuwan Ungkap 250 Juta Tahun Lagi akan Muncul Superbenua Vulkanik, Ini Dampak Bagi Umat Manusia

Superbenua ini tak main-main. Panasnya mampu membuat makhluk hidup punah, termasuk manusia.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
9 Bacaan Doa untuk Anak yang Sedang Ujian Agar Lancar Mengerjakan & Mudah Dihafalkan

9 Bacaan Doa untuk Anak yang Sedang Ujian Agar Lancar Mengerjakan & Mudah Dihafalkan

Berikut bacaan doa untuk anak yang sedang ujin agar lancar mengejarkan dan mudah dihafalkan.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Dua Robot Penjelajah Misi Chandrayaan-3 Mogok di Bulan, Begini Kronologinya

Dua Robot Penjelajah Misi Chandrayaan-3 Mogok di Bulan, Begini Kronologinya

Vikram dan Pragyan, dua robot tulang punggung misi Chandrayaan-3 India ke Bulan mogok.

Baca Selengkapnya icon-hand
12 Jam Berlalu, KPK Belum Tuntas Geledah Gedung Kementan Dugaan Korupsi

12 Jam Berlalu, KPK Belum Tuntas Geledah Gedung Kementan Dugaan Korupsi

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, saat penggeledaan tim penyidik menemukan sejumlah uang baik dalam bentuk Rupiah maupun mata uang asing.

Baca Selengkapnya icon-hand
VIDEO: Geledah Rumah Syahrul Yasin Limpo, KPK Temukan Uang Puluhan Miliar dan Senpi

VIDEO: Geledah Rumah Syahrul Yasin Limpo, KPK Temukan Uang Puluhan Miliar dan Senpi

KPK menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian. KPK menemukan uang puluhan miliar Rupiah.

Baca Selengkapnya icon-hand
VIDEO: Penampakan Mesin Penghitung Uang Dibawa KPK saat Geledah Rumah Mentan SYL

VIDEO: Penampakan Mesin Penghitung Uang Dibawa KPK saat Geledah Rumah Mentan SYL

KPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo

Pengumuman tersangka tinggal menunggu resmi dari KPK.

Baca Selengkapnya icon-hand
12 Senjata Api Ditemukan di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo Usai Digeledah KPK

12 Senjata Api Ditemukan di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo Usai Digeledah KPK

Selain uang, tim penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api.

Baca Selengkapnya icon-hand
KPK Geledah Kantor Kementan, Satu Orang Dibawa Menggunakan Mobil

KPK Geledah Kantor Kementan, Satu Orang Dibawa Menggunakan Mobil

Selain melakukan penggeledahan, satu orang juga dibawa menggunakan mobil.

Baca Selengkapnya icon-hand
Belasan Senjata Api Ditemukan KPK saat Geledah Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo

Belasan Senjata Api Ditemukan KPK saat Geledah Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo

KPK menemukan 12 pucuk senjata api dari rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya icon-hand