Kenapa Skripsi Jokowi Tahun 1995 Baru Diunggah UGM Secara Digital Tahun 2019? Ini Kata Polisi
Arsip skripsi Jokowi sengaja didahulukan oleh pihak admin perpustakaan UGM dengan alasan kebanggaan dari kampus itu sendiri.

Bareskrim Mabes Polri mengungkapkan skripsi S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tahun 1995 milik Presiden ke-7 Joko Widodo sempat diarsip digitalkan oleh pihak kampus pada tahun 2019. Namun, hingga saat ini pihak UGM baru bisa mengarsipkan skrispi alumnus UGM tahun 1990.
Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro, menjelaskan pihak UGM baru memiliki aplikasi arsip PTD UGM pada tahun 2010. Arsip skripsi Jokowi sengaja didahulukan oleh pihak admin perpustakaan UGM dengan alasan kebanggaan dari kampus itu sendiri.
"Oleh admin karena wujud kebanggaan dari fakultas kehutanan ada yang menjadi tokoh nasional, menjadi presiden, oleh admin diupload dan itu hanya satu-satunya yang diupload," kata Djuhandani saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (22/5).
Sementara itu, pihak kampus, kata Djuhandani mengaku hingga saat ini baru bisa mengupload skripsi alumni UGM pada tahun 1990 dan masih berproses hingga saat ini.
Djuhandani melanjutkan, untuk bisa mengakses PTD UGM itu sejatinya bisa diakses oleh publik namun, memiliki keterbatasan. Pihak UGM beralasan pembatasan tersebut mengenai internal kamous.
"Untuk akses beberapa hal terkait data-data yang ada di UGM, itu memang sebagian bisa diakses, namun ada juga yang tidak bisa diakses oleh publik," ucap Djuhandani.
"Karena ini juga menyangkut rumah tangga UGM sendiri yang mungkin bisa lebih jauh," tambah dia.

Ijazah Asli
Polri juga menyatakan ijazah S1 milik Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM asli hal itu berdasarkan hasil labolatorium forensik. Dia tercatat telah dinyatakan telah lulus dari ujian skripsi berjudul 'Studi tentang pola konsumsi kayu lapis pada pemakaian akhir di kotamadya Surakarta'
"Penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar Bapak Ir Joko Widodo melaksanakan perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM melalui bukti adanya hasil studi KHS atas nama Joko Widodo nomor induk mahasiswa 1681/KT, Mahasiswa Fakultas Kehutanan yang telah diuji secara laboratoris oleh Puslabfor yang dinyatakan blangko stempel adalah identik atau sama dengan pembanding," kata Djuhandani.
Dengan demikian laporan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang dilaporkan oleh Eggi Sudjana dugaan ijazah palsu Jokowi dinyatakan telah dihentikan.