Bahlil Heran Pihak Masih Ragukan Ijazah Jokowi: Kayak Enggak Ada Isu Produktif Aja
Bahlil pun meminta agar semua pihak menyudahi polemik ijazah Jokowi dan mencari isu yang produktif untuk kebaikan Indonesia.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menghargai hasil penyelidikan Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) semasa menempuh Pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah asli. Bahlil pun meminta agar semua pihak menyudahi polemik ijazah Jokowi dan mencari isu yang produktif untuk kebaikan Indonesia.
"Jadi saya mohon kepada saudara-saudara saya, bangsa dan setanah air, sudahlah, kita cari isu yang produktiflah untuk kebaikan rakyat bangsa dan negara ya," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (23/5).
Bahlil menganggap pihak yang mempersoalkan ijazah asli Jokowi sudah keterlaluan. Bahlil mengaku sudah sejak awal meyakini keaslian ijazah Jokowi.
"Awalnya kan selalu diduga, sekalipun saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa apa yang disangkakan atau apa yang diduga itu saya enggak percaya. Tapi menurut saya ini sudah keterlaluan. Sudah kayak enggak ada isu aja," ujar Iqbal.
Hasil Penyelidikan Bareskrim
Sebelumnya, Bareskrim Polri menyatakan ijazah S1 Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Kehutanan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi adalah asli. Keasliannya tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium forensik.
"Maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berdasar dari satu produk yang sama," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (22/5).
Polri juga menyatakan tidak ditemukan adanya tindak pidana sebagaimana yang dilaporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yakni atas dugaan ijazah palsu. Sehingga penyelidikan dihentikan.
"Bahwa terhadap hasil penyelidikan ini telah dilaksanakan gelar perkara untuk memperoleh kepastian hukum tidak ditemukan adanya tindak pidana," lanjut dia.
Djuhandani menyebut, ada 39 saksi yang telah dimintai keterangan, di antaranya dari pihak UGM hingga rekan Jokowi saat meniti pendidikan di UGM.
"Bahwa penyelidikan yang kami lakukan ini bukan hanya sekedar menjawab Dumas (aduan masyarakat) yang ada, tapi kami dari kepolisian memberikan pemahaman atau ke masyarakat fakta yang kita dapatkan sehingga kita semua berharap situasi negara ini menjadi semakin tenang," ucap dia.