Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan
Deretan nisan berbentuk Salib Ksatria itu berjejer rapi.
Ada 10 makam di sini. Namun hanya 8 yang dikenali. Dua lagi dicatat sebagai unbekannt.
Orang-orang menyebutnya Makam Jerman.
Komplek Makam itu terletak di kawasan Megamendung, Ciawi, Bogor.
Dulu kawasan ini merupakan kebun teh Cikopo yang sangat luas milik warga Jerman, Emil dan Theodor Hellferich.
Saat Perang Dunia II Meletus, Jerman dan Jepang bersekutu.
Jerman memiliki armada kapal selam U-Boat. Unit ini merupakan pasukan elite dalam Kriegsmarine.
U-Boat Menghancurkan Banyak Kapal AL & Juga Kapal Dagang Sekutu
Selama Perang Dunia II, kapal selam Jerman menebar maut untuk kapal-kapal sekutu.
Tak cuma di Atlantik, U-Boat juga dikirim ke Pasifik dan perairan Asia Tenggara.
Termasuk wilayah Hindia Belanda yang saat itu dikuasai Jepang.
Namun berbeda dengan misi mereka di Atlantik, dari Indonesia U-Boat juga ditugaskan memuat hasil perkebunan seperti karet dan kina yang dibutuhkan Jerman dalam peperangan.
berita untuk kamu.
Selama Berada di Hindia Belanda, Perkebunan Cikopo Adalah Tempat Favorit Militer Jerman
Mereka senang berkunjung ke sini dan mendapat berbagai makanan segar.
Saat kemudian Jerman menyerah pada sekutu dan, disusul Jepang, banyak anggota Kriegsmarine yang memilih bersembunyi di perkebunan teh Cikopo.
Setelah Perang Dunia II usai, nasib para tentara Jerman ini tak menentu.
Mereka dipaksa oleh Inggris yang datang ke Indonesia untuk menjaga camp tawanan Jepang yang berisi orang Eropa di Bogor, sebelum dibebaskan.
Nasib Tragis Tentara Jerman di Indonesia
Mereka sendiri tak beniat bertempur dengan pihak Indonesia.
Namun Inggris menjadikan mereka 'tameng' untuk menjaga orang-orang Belanda yang ditahan Jepang. Mereka pun diserang oleh pejuang Indonesia.
Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
Para pejuang juga sulit membedakan orang Belanda dan orang Jerman. Seringkali mereka salah sasaran.
Seperti Letnan W Martens tewas dalam perjalanan kereta api Jakarta-Bogor tanggal 10 September 1945.
Sebagian Tentara Jerman pun Ada Yang Bersimpati dan Membantu Perjuangan Indonesia
Seperti orang-orang Jepang, beberapa eks serdadu Jepang ini pun diketahui pernah menjadi pelatih militer untuk para pejuang Indonesia selama perang kemerdekaan.
- Ramadhian Fadilah
Pasukan Elite harus jago menembak. Tapi dalam pertempuran, ada hal yang lebih penting. Apa itu?
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Farid Makruf berbicara soal kerasnya perjuangan seorang tentara Kopassus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret dua jenderal bintang empat TNI dapat penghargaan warga kehormatan Korps Brimob.
Baca SelengkapnyaMereka belum ada yang mau berbicara mengenai pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaBhayangkara adalah pasukan elit Kerajaan Majapahit. Pasukan ini bahkan yang berada di garda terdepan saat terjadi peperangan. Sejak awal pertama kali terbentuk, pasukan ini hanya terdiri 15 orang dan dikepalai oleh Patih Gajah Mada.
Baca SelengkapnyaPerumahan dibangun sejak 2010 itu kini terbengkalai dipenuhi ilalang dan semak belukar.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bodoh kalau seorang ketua umum akan membubarkan partai akibat kader bermasalah.
Baca Selengkapnya