Benar-benar Jahat, Sniper Israel Incar Wanita Hamil Palestina
Genosida yang terjadi di Gaza benar-benar membuka mata dunia tentang peristiwa apa yang terjadi di sana.
Selain kerugian finansial maupun material, tragedi kemanusiaan yang sudah terjadi dua bulan itu mengakibatkan 17 ribu lebih warga Gaza wafat..
Ribuan warga sipil menjadi korban keganasan militer Israel. Bahkan, wanita dan anak-anak tidak bersalah pun turut menjadi korban.
Parahnya, baru-baru ini terungkap bahwa sniper alias penembak juti Israel mengincar wanita Palestina yang sedang hamil.
Melansir dari akun X (dulunya Twitter) @QudsNen, Senin (11/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kementerian Kesehatan Gaza memberitakan bahwa penembak jitu Israel melukai beberapa wanita hamil.
Tidak hanya melukai, mereka juga membunuh wanita hamil setibanya mereka di Rumah Sakit Kamal Adwan, Jalur Utara Gaza.
Padahal sejumlah wanita hamil tersebut ke Rumah Sakit untuk melahirkan.
X (dulunya Twitter) @QudsNen
berita untuk kamu.
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa tembakan penembak jitu tentara Israel menargetkan Dr. Ashraf Abu Mahady, Direktur Jenderal Farmasi di Kementerian Kesehatan saat berusaha mencapai gudang obat.
Dr. Ashraf sendiri bertugas untuk mengamankan perbekalan kesehatan penting untuk Kompleks Medis Al-Shifa, Rumah Sakit Arab Al-Ahli dan beberapa puskesmas di Gaza yang masih beroperasi.
Ketika tiba di gudang, penembak jitu terlihat di sekitarnya. Penembakan pun terjadi. Akibatnya Dr. Ashraf, sopir ambulans yang menemaninya serta orang lainnya terluka.
X (dulunya Twitter) @QudsNen
Bukan hanya itu, pasukan Israel juga menargetkan ambulans yang datang untuk mengevakuasi mereka. Sehingga melanggengkan pelanggaran berat.
Hal itu sontak membuat Kementerian Kesehatan Gaza mengutuk keras kejahatan para pasukan Israel. Aksi kejamnya itu juga menambah daftar catatan kriminal hitam militer Israel.
Lebih lanjut, laporan tersebut juga sekaligus untuk menyerukan kepada PBB dan lembaga-lembaganya guna segera mengaktifkan Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi Internasional terkait dengan perlindungan kru medis serta mengkriminalisasi penargetan mereka.
X (dulunya Twitter) @QudsNen
Kementerian Kesehatan Gaza juga merilis total jumlah korban hingga Sabtu (9/12), kemarin.
Total sekitar 17.700 orang tewas dan 48.780 orang luka-luka akibat serangan agresi Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza.
- Tantiya Nimas Nuraini
Alih-alih menanggalkan senjata, sniper Israel tetap dipergunakan untuk menembaki warga Palestina di tengah gencatan senjata.
Baca SelengkapnyaIni adalah curahan hati bocah Gaza, menyaksikan kekejaman dan kebrutalan Israel di hadapan matanya.
Baca SelengkapnyaAl-Shifa merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. RS ini juga menampung para pengungsi yang kehilangan rumah akibat bombardir Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota Paspampres Lettu Windra Sanur ternyata mantan seorang sniper saat masih di Kopassus.
Baca SelengkapnyaMereka tampak dikelilingi oleh tentara pendudukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara teriakan perintah terdengar menggema.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel terakhir melaporkan serangan udara mereka mengenai sekitar 12.000 target di Gaza dengan menggunakan serangkaian bom AS.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel sedang menyiapkan serangan darat ke Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSerangan pasukan penjajah Israel menargetkan tempat tinggal warga sipil di Jalur Gaza, menyebabkan ratusan warga kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel melancarkan operasi darat di Jalur Gaza, selain membombardir wilayah tersebut dari udara, membunuh sekitar 13.000 warga Palestina.
Baca Selengkapnya