Serangan terhadap pasukan perdamaian termasuk pelanggaran hukum humaniter internasional.

Sejak Israel melakukan perang genosida di Jalur Gaza dari 7 Oktober 2023, lebih dari 42.000 warga Palestina terbunuh.

Single pertama boy band ini menuai banyak perdebatan dari pengguna media sosial.

Tentara Zionis secara rutin mengunggah foto dan video diri mereka sendiri saat meledakkan rumah dan sekolah, serta menyiksa tawanan.

Surat wasiat ini ditemukan paman korban, ditulis tangan dalam bahasa Arab.

Kepala Negara Vatikan itu juga mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi perdamaian dunia.

Setelah di Jalur Gaza, Palestina, kekejaman Israel meluas ke Lebanon.

Video viral merekam kebiadaban tentara penjajah Israel di Tepi Barat.

Tiga tentara ini ditawan sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel dalam Operasi Badai Al-Aqsa.

Selain bayi tak berdosa, sebagian besar korban kebengisan Israel adalah perempuan dan lansia.

Pasukan penjajah Israel juga menangkap sejumlah guru dan kepala sekolah diikat.

Pembunuhan ini terjadi pada Jumat (13/9) dini hari, ketika militer Israel melangsungkan operasi di Tepi Barat yang diduduki.

Sebagian besar korban ditembak di kepala dan torso, dengan peluru tajam.

Kematian aktivis keturunan Turki ini menuai kemarahan dan kecaman internasional

Mayoritas warga Israel juga ingin gambar-gambar yang berkaitan dengan perang dihapus.

Seorang anak Palestina mengaku ditembak hingga diludahi tentara zionis meski sedang dirawat di rumah sakit.

Jasad pria asal Tepi Barat ini dipenuhi tanda bekas penyiksaan.

Menteri ini mengerahkan segala upaya agar gencatan senjata tidak tercapai.