Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang
Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Kampung Cengkuk di Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, merupakan salah satu permukiman adat Sunda di Jawa Barat. Di sini, warganya masih mempertahankan tradisi buhun (lawas), salah satunya jujungkungan.
Menurut bahasa setempat, jujungkungan merupakan kaulinan budak (permainan anak tradisional) dalam bermain bola. Yang menarik, anak-anak di Kampung Cengkuk tidak memakai sepatu untuk berlaga melainkan memakai egrang bambu.
Tradisi ini masih terus dilestarikan agar kaulinan budak buhun tidak hilang dimakan zaman. Yuk intip keseruannya.
Menurut Daya Desa Margalaksana, Ruhiyat, permainan sepak bola oleh anak-anak di Kampung Cengkuk, Margalaksana memang unik.
Anak-anak akan menaikki egrang yang tidak terlalu tinggi untuk bermain sepak bola secara seru bersama rekan-rekannya.
“Anak-anak di sini memang sudah terbiasa bermain sepak bola menggunakan egrang ini, karena memang jujungkungan ini jadi permainan tradisional yang terbuat dari bambu,” terangnya, dikutip dari kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Sabtu (25/11).
Tata cara permainannya sendiri mirip dengan sepak bola pada umumnya. Anak-anak yang bermain jujungkungan akan melaksanakannya secara berkelompok sekitar delapan sampai sepuluh orang.
Kemudian mereka akan memperebutkan bola dan mencetak gol di gawang mini yang sudah disiapkan.
Biasanya kegiatan ini dilakukan di luar jam sekolah, atau saat hari libur agar tetap meriah.
Ruhiyat mengatakan bahwa dalam permainan jujungkungan yang terpenting adalah menjaga keseimbangan saat menggiring bola. Ini dilakukan agar para pemain tidak jatuh ke tanah.
Keseruan tampak terlihat dari para pemainnya saat membawa bola atau melewati lawan. Anak-anak begitu ceria diiringi gelak tawa yang khas.
“Alhamdulillahnya kalau di Kampung Cengkuk ini masih dipertahankan permainan jujungkungan, karena anak-anak pada suka,” tambah Ruhiyat.
Adapun Kampung Adat Cengkuk merupakan permukiman masyarakat Sunda di wilayah Sukabumi, Jawa Barat yang masih mempertahankan tradisi leluhur.
Letaknya ada di kaki Gunung Halimun yang sejuk dan subur, dipenuhi pepohonan dan tumbuhan rindang.
Warga di sini memiliki tradisi pertanian Leuit, di mana hasil panen akan dimasukkan ke dalam sebuah bangunan berbentuk rumah kecil untuk ketahanan pangan.
Padi yang disimpan bisa disimpan selama bertahun-tahun dan digunakan di masa paceklik.
Permainan ini sudah jarang dimainkan, padahal seru.
Baca SelengkapnyaPermainan congklak adalah permainan tradisional yang menggunakan papan kayu atau plastik yang didesain sedemikian rupa dan dimainkan dengan biji congklak.
Baca SelengkapnyaAda makna mendalam di balik Hompimpa Alaium Gambreng.
Baca SelengkapnyaKepopuleran olahraga kasti di Sumenep mengalahkan sepak bola dan bulu tangkis.
Baca SelengkapnyaJajanan tradisional milik masyarakat Padang ini cukup populer.
Baca SelengkapnyaGulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung
Baca SelengkapnyaGame tebak-tebakan benda lucu bisa menjadi ide permainan bersama yang menarik.
Baca SelengkapnyaBentuk yang tiba-tiba bisa mengepakan sayap dan lekukan-lekukannya, bisa jadi permainan Jepang yang menginspirasi.
Baca SelengkapnyaLantas, pertandingan bola apa saja yang nyaris selalu ramai dinanti dan tak pernah sepi peminat ini?
Baca Selengkapnya