Arkeolog Temukan Guci Romawi di Kuburan Kuno, Berisi Abu Manusia Bekas Kremasi
Guci ini diperkirakan berasal dari abad ke-1 SM dan abad ke-1 M.
Arkeolog menemukan artefak sangat langka saat melakukan penggalian di kuburan kuno di Polandia. Arkeolog melakukan proyek penyelidikan arkeologi di daerah Kazimierza Wielka, terletak di selatan negara tersebut.
Di situs tersebut, arkeolog menemukan sisa-sisa 160 benda dari zaman Neolitikum dan awal Zaman Perunggu, juga kuburan kuno dari era pra-Romawi akhir dan awal periode Romawi atau sekitar abad pertama SM sampai abad kedua Masehi.
-
Apa yang ditemukan di kuburan Romawi? Arkeolog menemukan kuburan Romawi kuno berukuran luas di Prancis selatan, berisi 1.430 makam. Arkeolog Temukan Ribuan Kuburan Romawi Berserakan di Bawah Lumpur, Isinya Selain Jasad Ada Roti dan Buah-Buahan Di makam itu juga ada bukti jamuan pemakaman yang diadakan untuk menghormati anggota keluarga yang meninggal.
-
Apa yang ditemukan di makam Romawi? Sebuah guci kaca berisi anggur putih dari 2.000 tahun lalu diketahui berasal dari Andalusia, ditemukan oleh para peneliti di sebuah makam Romawi kuno di Carmona.
-
Dimana makam orang Romawi ditemukan? Arkeolog yang menjalankan proyek penggalian selama dua tahun di Kota Kuno Tarquinia, sebelah utara Roma, Italia, menemukan sebuah lokasi pemakaman kuno yang berisi 67 tengkorak dikubur dalam 57 makam terpisah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kotoran mumi? Penelitian ini mengungkap penduduk Karibia kuno memakan berbagai macam tanaman, tembakau, bahkan kapas.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuburan hewan? Tidak hanya gulungan papirus, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak lainnya. Para arkeolog Polandia menemukan gulungan papirus berisi daftar perwira Romawi yang ditempatkan di situs Berenike, Mesir. Mereka juga menemukan tembikar dari Italia, koin Romawi, dan gesper mantel yang mungkin milik seorang perwira.
-
Siapa yang dikubur di makam romawi tersebut? Tulisan pada bagian belakang bangku mengungkapkan siapa yang meninggal. Prasasti tersebut berbunyi dalam huruf besar:N(umerius) AGRESTINUS N(umerius) F(ilius) EQUITUS PULCHER TRIB(unus) MIL(itum) PRAEF(ectus) AUTRYGON(um) PRAEF(ectus) FABR(um) II D(uum)V(irus) I(ure) D(icundo) ITER(um) LOCUS SEPULTURAE DATUS D(ecreto) D(ecurionum) Untuk Numerius Agrestinus, putra Numerius, Ksatria Terhormat, tribune militer, prefek Autrygoni, prefek insinyur, dua kali Duumvir oleh yurisdiksi (yaitu, pemegang magistrasi tertinggi di kota Pompeii), tempat pemakaman diberikan oleh keputusan dewan kota.
Selama tiga musim penggalian, arkeolog dari Institut Arkeologi Universitas Jagiellonian dan perusahaan arkeologi Pryncypat, menemukan 23 liang lahat dan empat penguburan kremasi di pemakaman tersebut.
Salah satu pemakaman kremasi, yang ditemukan pada pertengahan Agustus tahun ini, sangat menarik, karena para arkeolog menemukan abu manusia yang terbakar yang ditaruh di dalam bejana perunggu asal Romawi, seperti dikutip dari Miami Herald, Kamis (19/9).
Guci ini disebut situla dalam bahasa Latin, kata salah satu pemimpin penggalian dari Institut Arkeologi Universitas Jagiellonian, Joanna Zagórska-Telega, kepada Newsweek.
“Situla tersebut hampir utuh, dengan gagang berbentuk lumba-lumba yang dibuat dengan rumit. Tiga kaki berbentuk lumba-lumba juga bertahan di pangkalnya,” kata Zagórska-Telega.
Meskipun usia pasti dari bejana kremasi ini belum dapat dikonfirmasi, bejana sejenis yang ditemukan sebelumnya di Kazimierza Wielka diperkirakan berasal dari abad ke-1 SM dan abad ke-1 M. Bejana seperti itu sangat jarang ditemukan di Polandia.
Abu Pejuang
Struktur logam pada guci ini akan dianalisis sebelum dilakukan konservasi untuk memastikan cara pembuatannya. Peneliti juga akan melakukan analisis antropologi terhadap tulang manusia yang terbakar di dalam wadah tersebut untuk mengetahui, antara lain, usia dan jenis kelamin orang yang dikremasi tersebut. Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega. Hal ini terlihat dari potongan persenjataan besi yang ditemukan di sebelah guci.
Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman. Ciri-ciri gaya tertentu pada senjata tersebut menunjukkan bahwa penguburan tersebut kemungkinan berasal dari abad ke-1 SM.
“Kebiasaan menghancurkan senjata secara ritual dan menempatkannya di kuburan bersama prajurit yang telah meninggal merupakan ciri khas masyarakat yang mendiami Barbaricum Eropa selama tiga abad terakhir SM dan abad pertama Masehi,” kata Zagórska-Telega.
Kebudayaan Przeworsk Kuno
Bukti adanya adat istiadat semacam itu tersebar luas di pemakaman kebudayaan Przeworsk kuno, yang berkembang di wilayah yang sekarang menjadi Polandia tengah dan selatan antara abad ke-3 SM. dan pertengahan abad ke-5 M.
“Budaya Przeworsk dikaitkan dengan Lugii dan Vandal, masyarakat yang disebutkan dalam sumber tertulis kuno,” kata Zagórska-Telega.
“Pada abad-abad terakhir SM, budaya ini sangat dipengaruhi oleh bangsa Celtic, yang merupakan kekuatan dominan di sebagian besar Eropa tengah pada saat itu. Mungkin melalui lingkungan Celtic situla yang ditemukan di Kazimierza Wielka mencapai wilayah yang diduduki oleh budaya Przeworsk."