Mengenal Tari Tanduak, Tarian Tradisional Warisan Kerajaan Jambu Lipo di Sumatra Barat
Seperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau.
Seperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau.
Tari Tanduak atau biasa disebut Tari Tanduk merupakan kesenian tradisional yang diwariskan dari Kerajaan bernama Jambu Lipo di Sumatra Barat. Tarian ini awalnya digunakan untuk acara penyambutan tamu kerajaan. Apabila tarian ini tak ditampilkan, maka tamu kerajaan tidak akan naik ke istana.
Namun, setelah kemerdekaan, tarian ini berubah menjadi tarian untuk upacara adat lainnya, seperti dalam upacara Bakawuah.
Penasaran dengan kesenian tradisional khas Sumatra Barat? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Melansir dari beberapa sumber, Tari Tanduak ini menceritakan adu kerbau antar masyarakat Pulau Paco di Minangkabau dan utusan dari Kerajaan Majapahit.
Seperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau. Ada dua pasang tanduk yang masing-masing berjumlah dua tanduk.
Jumlah empat tanduk tersebut diartikan sebagai empat pemimpin besar Kerajaan Jambu Lipo dan Koto Tuo. Konon, tanduk tersebut menjadi sejarah lahirnya nama Minangkabau.
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, perkembangan Tari Tanduak di Sumatra Barat begitu pesat, hingga tarian ini menjadi salah satu pertunjukan penting dalam proses adat dan budaya di Nagari Tarok. (Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Saking pentingnya, muncul istilah Tobo Tanduak sebagai refleksi dari aspek gotong royong dan kebersamaan antar masyarakat untuk membangun ekonomi rakyat yang berbasis daerah.
Dalam setiap pertunjukan Tari Tanduak, para penari akan menggunakan kostum bernama Sarawa Tapak Itiak atau celana gombrong warna hitam, Baju Taluak Balango atau baju kurung untuk laki-laki dan Deta atau ikat kepala.
Adapun penari Tari Tanduak berjumlah 8 orang, yaitu terdiri dari 2 orang pemain Tanduak, 2 orang pengibar Marawa, 1 orang pemain payung, dan juga 3 orang pemain musik.
4 penari Tanduak juga membawa bendera berwarna hitam, kuning, dan merah. Warna merah melambangkan cendekiawan, kuning melambangkan ulama, dan hitam melambangkan kaum adat.
Di Provinsi Jambi terdapat sebuah kesenian tradisional sebagai ungkapan rasa syukur kepada nenek moyang yang telah dilakukan turun-temurun.
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca SelengkapnyaTari Landok Sampot lahir dari kebiasaan masyarakat setempat ketika masa penjajahan pada tahun 1800-an.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam tarian tradisional yang berasal dari Sumatra Utara memiliki makna dibaliknya. Berikut ulasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai bentuk keresahan atas keresahan alam yang merajarela
Baca SelengkapnyaMauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaTari perut berawal dari sebuah seni tari tradisional asal Timur Tengah yang mendunia hingga menjadi alternatif untuk kebugaran wanita.
Baca Selengkapnya