AHY Jawab Godaan Gerindra: Demokrat Serius Berada di Koalisi Perubahan
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons godaan Partai Gerinda yang mengajak mereka bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKRI).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons godaan Partai Gerinda yang mengajak mereka bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKRI).
AHY di kawasan Sentul, Jawa Barat, Sabtu (22/7) malam.
Dia pun menegaskan, pihaknya tetap menghormati koalisi yang telah dibangun oleh masing-masing parpol, termasuk Gerindra.
"Kami saling menghormati, dibuka dengan rasa saling menghormati bahwa saat ini Demokrat serius berada di Koalisi Perubahan begitu juga kami menghormati Gerindra serius membangun koalisinya," ujarnya.
"Tadi saya ketemu, sambil ngopi tadi, saya cerita juga pertemuan yang terjadi di DPP Partai Demokrat dua hari lalu, dan beliau juga menyambut dengan baik," ucap AHY.
AHY juga menyampaikan, pihaknya selalu memberitahukan perihal rencana pertemuan dengan partai lain kepada NasDem dan PKS yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan. "Setiap pertemuan, kami punya etik yang dijalankan adalah kita memberi tahu nanti ada pertemuan dengan partai tertentu. Sebelumnya maupun setelah," jelasnya.
"Jadi intinya dalam membangun koalisi itu yang paling penting bagi kami adalah mutual trust, jadi rasa saling percaya yang harus dibangun," ujarnya. "Inilah saling terbuka, saling bercerita, kami tahu ada etika yang dijunjung, dan niat baiknya adalah menjaga bangunan koalisi ini tetap baik dan kokoh," imbuhnya.
Sebelumnya Muzani 'menggoda' Partai Demokrat melalui sebuah pantun dalam pertemuan di DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Muzani awalnya menyatakan Gerindra menghormati keputusan politik Demokrat yang sudah bergabung bersama NasDem dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. "Kami hanya titip satu pantun saja. 'Pergi ke pasar membeli alpukat, membelinya di pasar terapung. Pak Prabowo akan tambah kuat, jika partai Demokrat makin tambah bergabung," kata Muzani. Pantun Muzani tersebut kemudian disambut riuh tawa jajaran Demokrat dan Gerindra. "Katanya tadi enggak menggoda, ini menggoda," jawab Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky.
Demokrat telah membangun koalisi bersama NasDem dan PKS. Mereka mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Akan tetapi belum ada nama cawapres yang diumumkan kepada publik sejauh ini. Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi kandidat terkuat. Sementara itu, Partai Gerindra berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama PKB. Prabowo Subianto yang didukung sebagai bakal calon presiden. Namun belum ada nama cawapres yang disepakati.
Partai Gerinda tengah mendekati Partai Demokrat yang merasa dikhianati Anies Baswedan karena memilih Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaDemokrat diberikan hak yang sama dengan partai yang sudah mendukung Prabowo lebih dulu.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak punya kendala menerima Demokrat untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaApabila PPP ingin membuat poros baru, ada beberapa syarat yang dipatok Demokrat.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengaku tetap menjaga etika politik terkait arah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, hadirnya Demokrat justru membuat Koalisi Indonesia Maju semakin rileks.
Baca Selengkapnya