Demokrat Digoda Gerindra Dukung Prabowo, NasDem Yakin Koalisi Anies Tetap Solid
NasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
NasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Partai NasDem menghormati pertemuan partai Demokrat dengan partai Gerindra. NasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
"Semua pertemuan antar partai harus kita sambut baik, itu bagian dari silahturahmi kebangsaan. Khusus tentang Kalisi Prubahan, dibangun atas dasar saling kepercayaan yang mendalam, dan komunikasi yang intens terus-menerus," kata Plt. Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim saat dikonfirnasi, Jumat (21/7).
NasDem meyakini pertemuan Demokrat dengan Gerindra tidak akan mengkhiayati koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres. Sebab menurut Hermawi, sehari sebelum dilakukan pertemuan, Sekjen Partai Demokrat Tengku Riefky telah membeti tahu kisi-kisi yang akan dibahas antara Demokrat dengan Gerindra. "Sehari sebelum pertemuan Partai Demokrar dan Gerindra, Sekjen Tengku Riefky sudah memberi informasi dan kisi-kisi yang akan dibahas, jadi salah satu modal utama koalisi perubahan adalah saling ada kepercayaan satu dengan lainnya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, petinggi Demokrat dan Gerindra melakukan pertemuan selama hampir dua jam di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat pada Kamis (20/7).
Usai pertemuan, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menggoda Demokrat mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Godaan itu disampaikan lewat pantun. "Pergi ke pasar membeli alpukat, membelinya di pasar terapung; Pak Prabowo tambah kuat, jika partai Demokrat bergabung," kata Muzani dalam konferensi pers.
"Terkait Pilpres, kami saling menjaga etika politik. Kami juga memahami, saat ini partai Gerindra berada di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama partai PKB, dan juga Partai Demokrat saat ini berada dalam koalisi perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS," kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya di DPP Demokrat, Jl Proklamasi Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, hadirnya Demokrat justru membuat Koalisi Indonesia Maju semakin rileks.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengaku tetap menjaga etika politik terkait arah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak punya kendala menerima Demokrat untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPartai Gerinda tengah mendekati Partai Demokrat yang merasa dikhianati Anies Baswedan karena memilih Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaDemokrat diberikan hak yang sama dengan partai yang sudah mendukung Prabowo lebih dulu.
Baca SelengkapnyaKeputusan partainya akan bergabung kemana itu tetap akan menunggu dari Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaPertemuan Demokrat dan Gerindra akan membahas isu-isu terkini.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.
Baca Selengkapnya