PSIS Semarang Dihukum Larangan Bertanding Tanpa Penonton Sampai Akhir Musim, Ini Faktanya
PSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
PSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
Perjuangan PSIS Semarang semakin berat dalam mengarungi sisa musim BRI Liga 1 2023/2024. Mereka harus menjalani semua laga kendang sisa tanpa dukungan penonton setianya di stadion.
Sanksi tersebut tak lepas dari kericuhan yang terjadi di Stadion Jatidiri dalam pertandingan antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman menjelang pertandingan berakhir.
Lalu apa saja fakta-fakta terkait hukuman ini?
Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.
Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
Terkait hukuman ini, manajemen PSIS Semarang menyampaikan keberatan. Bagi mereka, hukuman tersebut sungguh tidak adil.
“Hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim,” kata CEO PSIS Semarang A.S Sukawijaya dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/12).
Menurut Yoyok Sukawi CEO PSIS Semarang , dalam peristiwa itu sebenarnya PSIS sebagai tuan rumah yang menjadi korban.
Bagi Yoyok, Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang sudah berusaha maksimal sejak awal hingga bergerak cepat untuk mengatasi kejadian di dalam stadion.
“Bisa mengatasi dengan baik sehingga semua bisa pulang dengan selamat,” ujar Yoyok.
Tak hanya hukuman bertanding tanpa penonton, PSIS Semarang juga mendapat denda sebesar Rp25 juta dan hukuman lebih berat jika hal tersebut terulang kembali. Atas hukuman yang dinilai memberatkan, pihak PSIS Semarang berencana akan mengajukan banding.
“Sanksi berat, perjuangan semakin berat. Namun tidak ada kata menyerah. Kami nyatakan banding,” tulis PSIS Semarang dalam akun Instagramnya.
Kronologi kericuhan itu bermula dari saling ejek antara pendukung PSIS Semarang, Snex di tribun utara dan pendukung PSS Sleman di tribun barat.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Agung Buwono dan Yoyok Sukawi mencoba mendatangi tribun untuk menghentikan aksi saling ejek, namun upaya mereka tak dihiraukan sehingga terjadi kericuhan.
Diketahui, dalam pertandingan itu sebanyak 1.600 pendukung PSS Sleman datang ke Semarang. Kericuhan itu tidak sampai berlanjut ke luar stadion dan petugas keamanan berhasil meredakan situasi.
Intip persiapan Persebaya jelang laga tandang melawan PSIS Semarang.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen bangsa seharusnya memahami kapan waktunya bertanding dan bersanding.
Baca SelengkapnyaKaesang resmi bergabung dengan PSI ditandai dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota.
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaPihaknya akan lebih dulu menunggu hasil Musyawarah Majelis Syuro dalam mengambil keputusan.
Baca SelengkapnyaHamid berpesan jangan cepat memvonis atau menjadikan orang atau kelompok lain hal yang tidak baik, apalagi memusuhinya, kemudian membencinya.
Baca SelengkapnyaMenteri Anas menginginkan agar kinerja PNS dalam mengurusi birokrasi harus berdampak langsung kepada rakyat.
Baca SelengkapnyaPara petani menghasilkan panen yang lebih baik di musim ini. Pasarnya juga terbuka luas.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca Selengkapnya