Pelamar Kerja Harus Tahu, Perusahaan Kini Cek Jejak Digital Calon Karyawan Lewat Medsos
Di zaman serba digital saat ini, banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk mencari tahu latar belakang calon karyawannya.
Di zaman serba digital saat ini, banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk mencari tahu latar belakang calon karyawannya.
Dalam cuplikan tersebut, Vina mengatakan bahwa 80 persen rekruiter melakukan social media background check terhadap calon karyawan.
Merdeka.com
Sementara mengutip dari business news daily, profil seseorang pada media sosial memang bisa berdampak terhadap kehidupan profesional kerja.
Dalam artikel disebutkan, aktivitas calon karyawan yang biasanya diriset oleh rekruiter adalah apa yang mereka unggah, like, dan komen, di beberapa dari platform.
Setidaknya, ada enam platform utama bahan riset rekruiter untuk melakukan social media background check yaitu; LinkedIn, Instagram, Facebook, Twitter, Tik Tok, dan WhatsApp.
Dalam survei yang dilakukan The Harris Poll menunjukan, 70 persen pegawai percaya setiap perusahaan harus melakukan skrining terhadap media sosial para kandidat selama proses rekruitmen.
Tidak hanya terhadap calon karyawan, perusahaan juga melakukan skrining terhadap karyawan lama untuj memastikan apakah karyawan yang selama ini bekerja di tempat mereka terlibat terhadap aktivitas ilegal, komentar jahat, kebiasaan yang agresif, atau terlibat terhadap kekerasan seksual dan informasi rahasia.
Meski demikian, bukan berarti pemeriksaan media sosial suatu hak buruk. Anda justru dapat memanfaatkan media sosial sebagai nilai kepribadian yang bisa digunakan saat melamar kerja.
Jika Anda cenderung aktif menggunakan Instagram, sebaiknya upayakan agar halaman Anda tetap profesional dan positif agar calon pemberi kerja dapat mengetahui sikap dan kepribadian Anda.
Hal ini tidak hanya mencakup apa yang Anda posting, tetapi juga konten dari pengguna lain yang Anda bagikan sebagai cerita yang dapat dilihat secara publik.
Menyetel profil Anda ke pribadi akan mencegah calon pemberi kerja melihat konten Anda di Twitter, dan hal ini dapat menghilangkan peluang untuk memberikan kesan yang baik.
Selanjutnya, TikTok. Aplikasi asal China ini dengan cepat menjadi platform media sosial utama, dan perusahaan sering kali memeriksanya.
Jika Anda membuat video di aplikasi, hal ini membantu calon pemberi kerja Anda mengetahui siapa Anda dan bagaimana Anda dapat bekerja dengan orang lain di perusahaan tersebut.
Tentu saja, Anda harus memastikan konten Anda sesuai dan profesional agar dapat bertahan dalam pemutaran media sosial.
VP of operations at MyCorporation, Dana Case, menyarankan agar jangan menghapus profil Anda. Meskipun rasa takut akan terungkapnya sesuatu yang memalukan atau negatif, mungkin itu menjadi nilai ketertarikan perusahaan untuk merekrut Anda. Menghapus profil pada media sosial justru akan menimbulkan kecurigaan bagi rekruiter.
Sekitar 1 dari 5 perusahaan dalam survei The Harris Poll mengatakan, mereka tidak akan memanggil seseorang untuk wawancara, jika mereka tidak dapat menemukan akun calon kandidat secara online.
Selain terkesan ingin menyembunyikan sesuatu, menghapus profil juga bukan ide yang baik, karena tidak menjamin datanya hilang seluruhnya. Sebaliknya, praktik terbaiknya adalah menjaga akun sosial Anda tetap bersih dan tetap aktual.
"Menghapus semua profile kamu, membuat perusahaan berpikir bahwa kamu memiliki sesuatu yang disembunyikan," kata Dana Case.
Era digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca SelengkapnyaAnwar Sanusi menambahkan di era digital, softskill yang harus disiapkan oleh para tenaga kerja muda pemikiran analitis dan inovatif.
Baca SelengkapnyaUpaya digitalisasi dan elektronifikasi di bidang layanan publik Kota Tarakan meraih apresiasi.
Baca SelengkapnyaTermasuk bagaimana upaya mereka dalam menangani proteksi konten dari pembajakan.
Baca SelengkapnyaTransformasi digital yang diterapkan Hutama Karya telah diakui secara internasional.
Baca SelengkapnyaSemua yang tergabung di dalam organisasi profesi kesehatan, yang memiliki pemahaman dan keterampilan berkaitan dengan digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaMahasiswa harus belajar dan berjuang. Pantang menyerah dan tidak boleh cengeng.
Baca SelengkapnyaUrutan pertama yang memberi gaji tertinggi di Indonesia yaitu Perusahaan Industri Komputer atau Teknologi Informasi (IT).
Baca Selengkapnya