Sering Pakai Medsos, Secara Tak Sadar Pengguna Jadi Pelatih AI, Hati-hati Privasi Bisa Diumbar
Perusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Perusahaan media sosial kini semakin sering menggunakan informasi pribadi penggunanya untuk melatih model kecerdasan buatan (AI). Pengguna LinkedIn baru-baru ini menyadari bahwa profil dan konten mereka dipakai untuk melatih AI tanpa izin eksplisit.
Hal ini memicu kekhawatiran mengenai privasi data di berbagai platform seperti LinkedIn, Snapchat, Facebook, dan X (sebelumnya Twitter).
-
Bagaimana asisten bot bisa meningkatkan privasi? Meningkatnya prevalensi asisten bot, yang memanfaatkan pemrosesan bahasa alami (Natural language processing - NLP), menawarkan peluang menarik untuk meningkatkan privasi pengguna di berbagai sektor. Bayangkan masa depan di mana asisten bot memainkan peran penting dalam melindungi data pribadi, terutama selama panggilan telepon. Asisten bot yang canggih dapat menangani panggilan pengguna dengan lancar, memastikan informasi sensitif, seperti suara pengguna terlindungi.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
-
Bagaimana cara mengajarkan privasi data pada anak? Ajarkan mereka pentingnya melindungi informasi pribadi mereka di dunia digital. Ini termasuk mengajarkan mereka bagaimana menjaga kata sandi yang kuat, berbicara dengan bijak di media sosial, dan tidak membagikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal.
-
Bagaimana cara Tamara menjaga privasi individu tersebut? Bahkan mengenai individu kepercayaan yang disebutkan, Tamara juga menutupi identitasnya dengan rahasia.
-
Kenapa harus ada batasan informasi diri? Meskipun berbagi tentang diri kita dapat membantu membangun hubungan, ada beberapa informasi pribadi yang sebaiknya tidak dibagikan sembarangan demi menjaga privasi dan keamanan.
-
Siapa yang menyebarkan fitnahan AI ke publik? Salah satu rekan kerja yang menerima surel kemudian mengirimkan audio tersebut kepada media berita, sebuah organisasi hak sipil antarras, hingga kepada salah seorang siswa yang menyebarkan audio tersebut secara luas.
Meski perusahaan-perusahaan ini menyediakan opsi bagi pengguna untuk opt-out dari penggunaan data, banyak yang mengklaim tidak pernah diberikan peringatan atau kesempatan yang jelas untuk melakukannya.
Berikut adalah panduan tentang bagaimana platform ini menggunakan data pengguna dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi informasi pribadi Anda seperti dikutip DailyMail, Rabu (25/9).
LinkedIn: Menggunakan Profil Pengguna untuk Melatih AI
LinkedIn, yang dimiliki oleh Microsoft, mengejutkan banyak penggunanya setelah diketahui bahwa mereka menggunakan profil, gambar, dan konten dari akun pengguna untuk melatih model AI.
Pengguna LinkedIn diharuskan opt-out jika tidak ingin informasi mereka digunakan, sebuah fitur yang baru-baru ini ditambahkan tanpa banyak pemberitahuan.
Pengguna dapat mematikan fitur ini dengan masuk ke pengaturan akun dan mencari opsi Data for Generative AI Improvement di bagian privasi.
Namun, perlu diketahui bahwa mematikan fitur ini hanya berlaku untuk data ke depan dan tidak menghapus data yang sudah diakses sebelumnya. LinkedIn mengklaim bahwa mereka memberi pemberitahuan melalui email dan notifikasi di situs mereka. Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan, "Kami yakin anggota kami harus memiliki kendali atas data mereka, itulah sebabnya kami menyediakan pengaturan opt-out untuk melatih model AI di negara-negara di mana kami melakukannya."
Snapchat: Potensi Penyalahgunaan Fitur AI untuk Iklan
Snapchat menghadirkan tantangan lain bagi privasi pengguna dengan fitur "My Selfie" yang dapat digunakan untuk membuat iklan AI berdasarkan foto pengguna.
Meski pihak Snapchat menyatakan bahwa fitur ini hanya digunakan untuk keperluan pribadi pengguna, ada kekhawatiran bahwa perusahaan dapat menggunakan gambar ini untuk iklan di masa depan, sesuai dengan kebijakan penggunaan data mereka.
Untuk menonaktifkan opsi ini, pengguna bisa masuk ke pengaturan akun, kemudian ke My Selfie, dan mematikan fitur See my selfie in ads.
Meta: Menggunakan Postingan Publik untuk Melatih AI
Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, menggunakan data publik pengguna untuk melatih model AI mereka, Llama. Meta mengumpulkan postingan, komentar, dan gambar profil, yang mungkin mencakup informasi pribadi seperti nama dan kontak.
Meskipun pesan pribadi tidak digunakan, Meta mengakui bahwa informasi Anda bisa digunakan jika muncul dalam foto yang diunggah oleh teman.
Untuk mematikan akses ini, pengguna harus pergi ke pengaturan privasi di aplikasi Instagram atau Facebook, lalu masuk ke halaman Meta AI dan mengelola informasi yang dikumpulkan dari profil.
X: Menggunakan Data Pengguna untuk Melatih AI Chatbot
X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, juga secara otomatis mengizinkan penggunaan postingan publik untuk melatih AI chatbot mereka, Grok.
Tanpa pemberitahuan yang jelas, pengguna harus masuk ke pengaturan privasi untuk opt-out dari fitur ini. Pengguna dapat mematikan opsi ini dengan masuk ke pengaturan akun, kemudian bagian data sharing and personalization, dan mematikan opsi yang memungkinkan Grok menggunakan data postingan untuk pelatihan.
Dengan demikian, banyak perusahaan media sosial kini menggunakan data pengguna tanpa izin eksplisit untuk melatih model AI mereka. Meski pengguna dapat mematikan opsi ini, pengaturan ini sering kali sulit ditemukan dan tidak selalu jelas.