Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa
Menurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah
blitar jatim![Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/3/12/1710225419501-443q4.jpeg)
Menurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah
![Mengenal Bawadiman Djojodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710225354129-9ymgl.jpeg)
Mengenal Bawadiman Djojodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa
![Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710225512447-7ju1yj.jpeg)
Makam Gantung Djoyodigdo di Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur adalah salah satu makam yang dianggap sakral oleh masyarakat sekitar.
Profil
Djoyodigdo lahir di Kulon Progo pada 29 Juli 1827. Saat usianya 12 tahun, ia ikut pamannya yang merupakan Bupati Ngrowo hidup di Bono Tulungagung. Ketika dewasa, ia menjadi menantu Bupati Brebes Nganjuk. Pada tahun 1877, ia diangkat menjadi Patih Blitar, pelaksana administratur di bawah bupati.
Djojodigdo memiliki empat istri dan dikarunia 30 anak. Pernikahan pertamanya dikarunia 10 anak. Salah satunya RMAA Djojoadhiningrat, suami R.A. Kartini.
![Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710226335864-yjybe.jpeg)
Peran Sang Patih
Selama menjadi Patih Blitar pada tahun 1877-1895, Djojodigdo berkontribusi besar mendampingi Bupati Warso Koesoemo mengelola puncak pemerintahan dan pembangunan Regentschap Blitar hingga membentuk kawasan Gemeente/Kota Blitar.
- 2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus
- Jenderal Kehormatan TNI 'Ngabaso' Ditemani Komjen Polri, Warungnya Punya Eks Kasad
- Kasad Jenderal TNI Maruli Dibikin Kagum Terima 'Hadiah Spesial' dari AHY: Luar Biasa, Banyak Banget
- Jenderal Intelijen Darah Kopassus Pasang Badan Buat Sjafrie Sahabat Dekat Menhan Prabowo
- Besok, DKPP Periksa Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Dugaan Pelecehan Terhadap Anak Buah
- 5 Nahdliyin Berkunjung ke Israel dan Bertemu Presiden Isaac Herzog, Ini Sikap PBNU
![Warisan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710226737295-a531mj.jpeg)
Warisan
Mengutip situs mulok.lib.um.ac.id, kontribusi Djojodigdo terhadap masyarakat Kota Blitar pada masa pemerintahan Hindia-Belanda dibuktikan dengan berbagai peninggalan fisik dan infrastruktur.
Bawadiman Djojodigdo juga terkenal dengan keletadanan To Pitu. Ajaran priyayi Jawa ini terdiri dari tujuh penanaman budi pekerti yaitu toto (tahu aturan), titi (teliti), tatag (bertanggung jawab), titis (tepat analisanya), temen (jujur), taberi (rajin), dan telaten (sabar).
![Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710226919575-jlj7ci.jpeg)
Mitos Makam Gantung
Juru kunci Makam Gantung Djoyodigdo, Ramiati menuturkan, Djoyodigdo dipercaya memiliki ilmu pancasona. Ilmu ini menyebabkan jenazahnya tak bisa dimakamkan dengan cara biasa.
"Jika nyentuh tanah, sadar lagi," ungkap Ramiati, dikutip dari Instagram @jelajahblitar.
Akhirnya, pihak keluarga meminta bantuan guru spiritual Djojodigdo agar bisa dimakamkan seperti biasa. Berdasarkan pesan sang guru, tak hanya jasad Djojodigdo yang dimakamkan. Pakaian kebesaran, pusaka, serta ilmu pancasona yang dimilikinya semasa hidup dimakamkan pada tempat khusus.