Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah

Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah

Hingga kini masih ada keluarga yang berziarah di kompleks makam ini

Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah

Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris. Di masa lalu, permakaman ini dikenal sebagai kompleks makam mewah. Hal ini tampak dari bangunan makam meneer dan noni Belanda yang dilengkapi dengan nisan batu marmer.

(Foto: TikTok eltha.story)

Selain makam para meneer dan noni Belanda, di sini juga ada makam terduga anggota PKI yang dibunuh secara kejam. Tak hanya itu, ada pula beberapa makam warga lokal Wlingi. Mengutip TikTok @eltha.story, tidak diketahui pasti kapan pertama kali jenazah dikebumikan di kompleks makam tersebut.

Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah
Kondisi Terkini

Kondisi Terkini

Saat ini, kompleks makam Belanda ini sudah tidak terawat. Bahkan, lahan di sekelilingnya dijadikan sawah oleh warga sekitar.

Tidak ada informasi jelas siapa saja sosok yang dikebumikan di sini. Apalagi nisan-nisan terbuat dari batu marmer bertuliskan nama-nama jenazah banyak hilang dicuri orang. 

(Foto: TikTok eltha.story)

Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah
Salah satu makam yang nisannya masih jelas yakni milik Gerardus Antonius Wunveldt yang lahir di Surabaya 3 Desember 1874 dan wafat di Blitar pada 4 Mei 1935.

Salah satu makam yang nisannya masih jelas yakni milik Gerardus Antonius Wunveldt yang lahir di Surabaya 3 Desember 1874 dan wafat di Blitar pada 4 Mei 1935.

Sejarah Wlingi

Pada 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap lalu dibuang ke Manado. Penangkapan itu menyebabkan para pendukung setianya bubar dan melarikan diri ke arah barat/timur. Guna mengelabui penjajah Belanda, mereka menyamar sebagai petani, pedagang, pendakwah, dan lain sebagainya.

Prajurit Pangeran Diponegoro yang melarikan diri ke arah timur adalan Ki Ageng Pandan Rowo dan Ki Tugusari. Keduanya sampai di sebelah timur Sungai Lekso Kabupaten Blitar yang dulunya masih berwujud hutan belantara.

Setelah mendapatkan izin Kanjeng Bupati Blitar, Ki Ageng Pandan Rowo dan Ki Tugusari membabat hutan. Mereka dibantu rakyat yang ingin ikut menempati apabila nanti menjadi ladang dan hunian. Kebetulan di bagian utara hutan banyak tumbuh rumput Wlingen, sementara di bagian tenggara dan selatan banyak ditumbuhi pohon nangka. Atas dasar banyaknya rumput tersebut maka lahan yang baru dibuka itu diberi nama Desa Wlingi oleh Ki Ageng Pandan Rowo.

Mengutip laman resmi Pemkab Blitar, Ki Tugusari bersama warga membangun jalan, sawah/ladang, sungai dan parit. Sungai yang dibuat di bagian timur dikenal dengan Sungai Dawuhan. Sedangkan bagian barat dinamai Sungai Lekso. Mayoritas warga di daerah tersebut berprofesi sebagai petani. Daerah itu kemudian diberi nama Wlingi Krida Martani.

Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah

Artikel ini ditulis oleh
Muhammad Khoirur Rohman

Editor Muhammad Khoirur Rohman

Reporter
  • Rizka Nur Laily M

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya

Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya

Lengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.

Baca Selengkapnya icon-hand
5.825 KK Terancam Kena Dampak Pembangunan Waduk Cibeet dan Cijurey

5.825 KK Terancam Kena Dampak Pembangunan Waduk Cibeet dan Cijurey

Pemkab Bogor mengaku hanya bertugas mendata. Sementara pengalihan warga terdampak ataupun lokasi dan jalan yang terimbas itu kewenangannya Pemprov Jabar.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bey Machmudin Batalkan Acara Anies, Ini Reaksi Cak Imin Ditanya Dugaan Campur Tangan Istana

Bey Machmudin Batalkan Acara Anies, Ini Reaksi Cak Imin Ditanya Dugaan Campur Tangan Istana

Cak Imin menyinggung keberpihakan menyikapi pembatalan acara Anies oleh Bey Machmudin.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Lokomotif Uap Mak Itam, Saksi Sejarah Pertambangan Batu Bara di Sawahlunto

Kisah Lokomotif Uap Mak Itam, Saksi Sejarah Pertambangan Batu Bara di Sawahlunto

Lokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.

Baca Selengkapnya icon-hand
MK Tolak Uji Masa Jabatan Ketum Parpol 10 Tahun, Ini Pertimbangannya

MK Tolak Uji Masa Jabatan Ketum Parpol 10 Tahun, Ini Pertimbangannya

Penolakan itu disampaikan majelis hakim MK dalam sidang digelar hari ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
Sempat Hancur Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Gantung Ikonik Lumajang Berubah Menawan dalam Waktu Singkat

Sempat Hancur Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Gantung Ikonik Lumajang Berubah Menawan dalam Waktu Singkat

Salah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Keseruan Jajaran Polres Bantul Main Ketoprak, Sampaikan Pesan Kamtibmas

Keseruan Jajaran Polres Bantul Main Ketoprak, Sampaikan Pesan Kamtibmas

Mereka mengangkat cerita tentang hal-hal yang bisa menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan warga.

Baca Selengkapnya icon-hand