Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

<b>Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang</b>

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Di kawasan perbukitan Kota Semarang, tepatnya di daerah Klipang, Semarang Timur terdapat sebuah petilasan bersejarah. Warga menyebutnya petilasan Mbah Joget. 

Di petilasan itu ada beberapa makam yang salah satunya adalah makam dari Mbah Joget. Tak jauh dari makam itu, dibangun sebuah bangunan yang digunakan sebagai rumah penjaga petilasan itu. 

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda. Konon ia masih keturunan keluarga keraton Mataram.

Pada masa kolonial, Mbah Joget lari dari kejaran tentara Belanda menuju ke atas bukit itu. Ia kemudian tinggal di sana hingga akhir hayatnya.

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Di petilasan itu ada enam makam. Empat makam membujur dari selatan ke utara, sedangkan dua makam lain membujur dari barat ke timur. Sebagian orang berspekulasi kalau batuan yang ada di petilasan itu adalah batuan candi.

Bila dilihat sekilas batu-batu yang ada di petilasan itu mirip batuan candi. Sebagian orang pergi ke tempat itu untuk bersemedi dan menenangkan diri.

“Tempatnya memang rindang dan sejuk di atas gunung. Dan kita bisa lihat di belakang petilasan hamparan eks lapangan golf Klipang,” kata pemilik kanal YouTube Tri Anaera Vloger.

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Lapangan golf itu sudah lama ditutup. Kini sebagian lahannya digunakan untuk pertanian dan sebagian lagi untuk tempat perlombaan burung merpati.

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Akses untuk menuju ke petilasan itu bisa dibilang sangat sulit. Konon lahan di sekitarnya akan dibangun sebuah pondok pesantren.

Tak hanya petilasan makam, di sana terdapat pula tapak tugu trianggulasi berjenis tersier. Bila dilihat pada peta Belanda, tugu trianggulasi itu memiliki kode T555/68mdpl.

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Video yang diunggah pada 25 Januari 2023 itu mengundang reaksi warganet. Beberapa dari mereka mengaku pernah datang ke petilasan itu. Pemilik akun @arisariyanto6921 mengatakan kalau makam di sana isinya kosong.

Sementara pemilik akun @surodadu007 mengatakan kalau batuan yang ditemukan di petilasan itu memang batuan candi.

“Itu memang candi mas. Kemungkinan besar hancur akibat perang. Sebab di Klipang dulu juga ada perlawanan rakyat kepada Belanda. Dan saya scan pakai metal detector banyak nemu pecahan granat, peluru, dll,” tulis @surodadu007.

Melihat Rumah-Rumah Kolonial Tua di Tengah Hutan Jati Grobogan, Kental Nuansa Klasik
Melihat Rumah-Rumah Kolonial Tua di Tengah Hutan Jati Grobogan, Kental Nuansa Klasik

Salah satu bangunan pernah digunakan sebagai tempat penyekapan oleh tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Klenteng ini jadi saksi masa kejayaan orang Tionghoa di Kota Pahlawan

Baca Selengkapnya
Ada Jejak Peninggalan Belanda dan Tempat Pelestarian Penyu, Intip Pesona Pulau Pandan di Kota Padang
Ada Jejak Peninggalan Belanda dan Tempat Pelestarian Penyu, Intip Pesona Pulau Pandan di Kota Padang

Pada zaman kolonial Pulau Pandan sempat digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Menara Air Peninggalan Kolonial di Kota Tegal, Bukti Kecanggihan Belanda dalam Mengelola Air Tanpa Mesin
Melihat Menara Air Peninggalan Kolonial di Kota Tegal, Bukti Kecanggihan Belanda dalam Mengelola Air Tanpa Mesin

Jalur airnya dibuat menggunakan pipa dari baja yang didatangkan langsung dari negeri Belanda.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Kampung Kapitan, Tempat Tinggal Etnis Tionghoa Pertama Masa Kolonial di Palembang
Menyusuri Kampung Kapitan, Tempat Tinggal Etnis Tionghoa Pertama Masa Kolonial di Palembang

Kawasan yang saat ini menjadi cagar budaya di Palembang dulunya sebuah lingkungan tempat tinggal bagi warga Tionghoa era kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda
Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda

Sebelum membangun masjid, para tukang harus dalam keadaan suci

Baca Selengkapnya
9 Wisata di Semarang dan Sekitarnya yang Populer, Berikut Lokasi hingga Harga Tiket Masuk
9 Wisata di Semarang dan Sekitarnya yang Populer, Berikut Lokasi hingga Harga Tiket Masuk

Selain sarat dengan sejarah pada zaman kolonial, Semarang kini juga kental dengan berbagai wisata berbasis edukasi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Situs Menhir Mahat, Jejak Peninggalan Budaya Megalitik di Lima Puluh Kota Sumbar
Mengunjungi Situs Menhir Mahat, Jejak Peninggalan Budaya Megalitik di Lima Puluh Kota Sumbar

Situs ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.

Baca Selengkapnya