Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

<b>Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati</b>

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Di Dusun Banger sebenarnya masih banyak rumah tidak layak huni. Bahkan beberapa penghuninya tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.

Dusun Banger merupakan sebuah perkampungan tua yang berada di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Semua rumah di dusun itu terbuat dari kayu jati.

Dusun itu diapit dua sungai, di timur ada Sungai Tuntang, dan di sebelah baratnya ada sebuah sungai kecil bernama Sungai Banger yang kering di musim kemarau.

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Dalam video yang diunggah pada Selasa (30/4), kru kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe berkesempatan mengunjungi desa tua itu. Di sana mereka bertemu salah seorang warga bernama Pak Nuryanto (72).

Pak Nuryanto mengatakan, Dusun Banger merupakan kampung tertinggal.

Mayoritas warganya berprofesi sebagai buruh tani. Sebagian warga beternak kambing dan sapi. Sementara para anak muda dari desa ini kebanyakan merantau untuk bekerja di kota-kota besar.

“Rumah-rumah di sini memang semua milik warga. Tapi kalau lahan pertaniannya kebanyakan milik perhutani,” kata Pak Nuryanto dikutip dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe.

Berdasarkan cerita dari kakeknya, Pak Nuryanto mengatakan desa itu dinamakan “Banger”, karena dulu ada seorang wali yang minum air dari sungai yang berada di sebelah utara desa.

Air itu baunya “Banger”, seperti bau busuk dari air. Namun setelah dinimun ternyata rasanya tidak seperti “banger”.

“Wali itu bilang, ‘ini kok air baunya banger tapi rasanya nggak banger? Besok ini namanya Dusun Banger’,” kata Pak Nuryanto.

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Dalam kesempatan itu, kru Jejak Tempo Doeloe bertemu warga Dusun Banger lainnya, Pak Sohidi. Sehari-hari, Pak Sohidi berprofesi sebagai petani. Biasanya, ia menjual jagung kering kepada tengkulak sebesar Rp4.500 per kilogram.

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Rumah-rumah di Dusun Banger hampir semuanya berciri khas bangunan Jawa Kuno. Lantainya terbuat dari kayu, sementara dindingnya terbuat dari kayu jati. Walaupun kuno, namun bagian dalamnya cukup luas.

Pak Nuryanto sendiri pernah jadi Kepala Dusun Banger selama 32 tahun. Dia memulai tugas tahun 1979 dan purna tugas pada tahun 2012.

Dusun Banger sendiri terkenal dengan hasil pisangnya yang bagus kualitasnya. Saat tim Jejak Tempo Doeloe ke sana, para warga sedang memanen hasil tani, salah satunya pisang Banger yang terkenal itu.

“Pisangnya macem-macem. Ada Kepok Banjar, Kepok Pipit, dan lainnya,” kata Pak Nuryanto.

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Untuk menuju ke ladang, para petani Dusun Banger harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer. Tampak beberapa ibu-ibu sedang kembali dari ladang dengan membawa hasil tani yang berat.

Di Dusun Banger sebenarnya masih banyak rumah tidak layak huni. Bahkan beberapa penghuninya tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.

Rumah itu dihuni seorang warga bernama Pak Harno. Tampak dinding rumahnya sudah banyak yang bolong. Lantainya masih terbuat dari tanah. Sementara perabotannya tidak ada sama sekali.

“Saya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Kalau penghasilannya tidak ada,” kata Pak Harno dikutip dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe.

Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru
Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru

Desa ini dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang hijau dan pantai-pantai berpasir putih yang indah.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda

Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bangunan Sekolah Tua Peninggalan Belanda di Kota Bandung, Masih Digunakan hingga Kini
Mengunjungi Bangunan Sekolah Tua Peninggalan Belanda di Kota Bandung, Masih Digunakan hingga Kini

Ada sebuah jendela di bangunan tua itu yang harus tetap dibiarkan terbuka

Baca Selengkapnya
Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak
Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak

Di kampung Sekayu terdapat sebuah masjid yang lebih tua dari Masjid Agung Demak

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya  punya Motor Trail
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail

Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Banten, Ekspedisi Perubahan Terima Curhatan soal Jalan Rusak hingga Pertanian
Kunjungi Banten, Ekspedisi Perubahan Terima Curhatan soal Jalan Rusak hingga Pertanian

Desa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1).

Baca Selengkapnya
Membentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan
Membentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan

Potret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya