Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Di wilayah Negeri Johor, Malaysia, terdapat sebuah kampung bernama Parit Bugis. Walaupun namanya “Bugis”, namun hampir seluruh penduduknya adalah orang keturunan Jawa.

Foto: YouTube Kacong Explorer

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Budaya Jawa di kampung Parit Bugis terus berkembang seiring waktu. Bahkan di kampung itu ada sebuah festival besar yang rutin diadakan untuk mempertunjukan kesenian Jawa.

Budaya Jawa yang paling sering mereka tampilkan adalah Reog Ponorogo. Masyarakat keturunan Jawa di sana memang banyak yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.

Mayoritas warga keturunan Jawa yang tinggal di Parit Bugis berprofesi sebagai pengusaha kelapa sawit.

Hamparan kebun sawit yang luas berada tak jauh dari pemukiman mereka. Suasana kampung itu sangat asri. Di tengah kampung terdapat aliran sungai yang panjang dan luas. 

Bang Faiz, salah satu keturunan Jawa yang juga menjadi anggota organisasi Persatuan Orang Keturunan Jawa di Negeri Johor, rutin menggelar pertunjukan seni Jawa di kampung tersebut.

Jadwal pertunjukannya begitu padat. Namun dalam kesempatan itu, ia bersedia menemani pemilik kanal YouTube Kacong Explorer untuk berkeliling kampung Jawa itu.

Berikut kisah selengkapnya:

Orang yang pertama kali didatangi adalah Pak Jo. Dia merupakan warga Malaysia yang merupakan keturunan Jawa Ponorogo.

Pak Jo bercerita, dulu kedua kakek-neneknya mendirikan sebuah keraton di desa itu yang kini menjadi pusat kebudayaan Jawa.

“Jadi rumah ini mengisahkan tentang kisah kehidupannya mereka. Dan rumah ini sudah beberapa kali dibenahi,” ujar Pak Jo dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Pak Jo menuturkan, budaya Jawa sudah masuk ke kampung itu sebelum tahun 1920-an. Tak hanya kesenian, kuliner seperti gatot dan tiwul juga mereka bawa dari tanah Jawa.

Foto: YouTube Kacong Explorer

“Mereka teman-teman dari Ponorogo pernah datang ke sini. Mereka melihat kami lalu mereka bilang merasakan Ponorogo tahun 1970-an. Malahan mereka bilang budaya seperti ini di Ponorogo sudah banyak yang hilang. Jadi kalau mau lihat Ponorogo tahun 1970-an, datanglah ke kampung kami,”

Kata Pak Jo terkait perkembangan budaya Jawa Ponorogo di Malaysia.

Di keraton itu, Pak Jo mengoleksi beberapa benda dari kesenian Jawa seperti wayang dan patung.

Ia mengatakan kalau benda-benda itu didatangkan langsung dari Pulau Jawa dan akan dipertunjukkan pada saat hari-hari tertentu seperti peringatan Satu Suro dan hari lainnya.

Setelah dari keraton Pak Jo, Bang Faiz mengajak pemilik kanal YouTube Kacong Explorer menuju rumah ketua budaya Reog Ponorogo di Negeri Johor namanya Pak Din.

Ia mengatakan, sekitar tahun 1940-an, Reog Ponorogo sudah ada di Negeri Johor. Menurutnya, dulu banyak kelompok reog yang tersebar di Negeri Johor.

“Kami banyak dapat undangan untuk acara-acara perkawinan, sunatan, potong rambut, kenduri, dan sebagainya,” kata Pak Din

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Terkait klaim Reog Ponorogo sebagai budaya asal Malaysia, Pak Din mengatakan bahwa hal itu tidak benar. Ia mengatakan bahwa di Malaysia, kesenian itu hanya dimainkan oleh orang-orang Jawa yang ada di Malaysia.

“Kita yang melestarikan permainan ini rata-rata anak keturunan Jawa. Jadi mungkin anggapan orang-orang Indonesia, Malaysia ini semuanya orang Melayu. Tapi bukan, di sini juga ada orang Jawa. Dan yang memainkan permainan ini hanya orang keturunan Jawa,”

kata Pak Din terkait isu klaim kesenian Reog Ponorogo sebagai budaya asli Malaysia.

Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Walaupun keturunan Jawa, namun sebagian besar dari mereka tidak pernah datang ke Indonesia. Mereka merupakan warga negara Malaysia yang tetap melestarikan budaya leluhur mereka yang pada zaman dulu merantau dari tanah Jawa.

“Mereka sampai di sini sudah lebih dari 120 tahun. Waktu itu belum ada namanya Indonesia belum ada juga Malaysia. Jadi sekarang kita adalah warga negara Malaysia yang ingin memastikan bahwa budaya leluhur kita dari Ponorogo tetap diwariskan secara turun temurun di sini,”

ungkap Pak Din.

Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya  punya Motor Trail
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail

Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.

Baca Selengkapnya
Ingin Tahu Kampung Halaman Leluhur, Ini Kisah Orang-orang Jawa yang Tinggal di Suriname
Ingin Tahu Kampung Halaman Leluhur, Ini Kisah Orang-orang Jawa yang Tinggal di Suriname

Mereka ingin berkunjung ke tanah leluhur, namun terkendala biaya yang amat sangat mahal.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Pasar Setan, Desa Terpencil di Banjarnegara Bagian Selatan
Mengunjungi Kampung Pasar Setan, Desa Terpencil di Banjarnegara Bagian Selatan

Pada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Nagog yang Terpencil di Cilacap, Konon Banyak Warganya Tidak Betah Tinggal di Sini
Mengunjungi Kampung Nagog yang Terpencil di Cilacap, Konon Banyak Warganya Tidak Betah Tinggal di Sini

Akses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir
Mengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir

Desa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.

Baca Selengkapnya
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.

Baca Selengkapnya
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus

Wilayah yang diperkirakan paling awal memasuki kemarau antara lain Kabupaten Rembang bagian selatan serta sebagian Kabupaten Blora dan Pati.

Baca Selengkapnya