Embung di Karanganyar Ini Sudah Lima Bulan Kering Tanpa Air, Kini Ditumbuhi Rumput Liar dan Jadi Tempat Gembala Kambing
Keringnya embung tersebut berdampak pada lahan pertanian di sekitarnya
Keringnya embung tersebut berdampak pada lahan pertanian di sekitarnya
Embung Alastuwo yang terletak di Desa Wonolepo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah lima bulan ini kering tanpa air.
Dalam kondisi normal, Embung Alastuwo difungsikan sebagai sumber pengairan sawah para petani setempat. Namun kini kondisinya telah berubah 180 derajat. Embung yang dulunya merupakan sumber pengairan para petani itu dasarnya telah ditumbuhi rumput dan tanaman liar.
Bahkan menurut kesaksian warga, tak jarang embung tersebut digunakan sebagai tempat menggembala kambing.
“Terakhir ada airnya bulan Mei 2023 kemarin,” ungkap Suginem, warga Desa Wonolepo yang juga berprofesi sebagai petani.
Menurut warga, Embung Alastuwo kerap kering tanpa air saat musim kemarau. Keringnya Embung Alastuwo juga sedikit berdampak pada lahan pertanian di sekitarnya. Apalagi lahan di selatan embung bergantung pada air embung.
Hal ini lantaran lahan-lahan tersebut belum memiliki sumur sibel (submersible) sebagai alternatif pengairan lahan bila Embung Alastuwo kering.
“Ya kalau cuma bergantung pada embung ya tidak bisa,” kata Suginem.
Sebenarnya tak jauh dari embung tersebut ada sungai yang mengalir. Air sungai itu juga bisa digunakan untuk irigasi dengan disedot. Namun debit air tersebut juga sangat minim saat musim kemarau.
Hal inilah yang membuat para petani hanya mengandalkan embung sebagai sumber mata air dan hanya bisa panen dua kali dalam setahun.
“Kalau yang bisa pakai sumur sibel ya setahun tiga kali panen,” kata Suginem.
Terpisah, Kepala Desa Wonolepo, Agus Susilo, mengatakan bahwa kemarau panjang berdampak pada pertanian di wilayahnya. Namun pada petani sudah tidak hanya bergantung pada embung.
Ia mengatakan sudah ada kelompok tani yang menjalankan program pompanisasi. Hal inilah yang membuat dampak keringnya Embung Alastuwo bisa diminimalisir.
“Kalau terdampak ya terdampak. Tapi tidak seperti lainnya karena ada pompanisasi,” kata Agus.
Seperti diketahui, Embung Alastuwo dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017. Embung Alastuwo sendiri dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah.
Ibunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaMulai dari lidah buaya, bunga sepatu, sampai gletang yang tumbuh liar di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaTernak burung kenari dapat Anda lakukan dengan langkah-langkah berikut.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa diakukan untuk mencegah terbangun dalam kondisi tenggorokan kering dan dahaga.
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca SelengkapnyaApi cepat merembet ke areal sekitar karena dipicu angin kencang dan berubah-ubah arah
Baca SelengkapnyaTumbuhan liar yang sering dianggap sebagi gulma seperti putri malu, rumput mutiara, dan bayam duri ternyata memiliki khasiat obat yang sangat beragam.
Baca Selengkapnya