Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Sejumlah area persawahan wilayah di Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami kekeringan.

Putar Otak Hadapi Kemarau

Petani di Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah putar otak agar air tetap bisa mengaliri sawah mereka meski musim kemarau belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Salah satunya memanfaatkan aliran air dari Sungai Citanduy. Meski posisi sungai ada di bawah sawah, petani membuat kincir untuk menarik air. Cara ini sudah digunakan satu bulan terakhir.

 Di Kampung Sukasirna, setidaknya ada tiga kincir dengan diameter lima meter yang beroperasi di sekitar sungai Citanduy. Aliran air yang terangkat kemudian disalurkan menggunakan selang yang terbuat dari bambu ke sawah-sawah petani.

Kepala Desa Manggungsari, Ucu Komar Awaludin, menyebut pemanfaatan kincir air untuk mengairi sawah dari Sungai Citanduy kerap dilakukan petani setempat ketika musim kemarau.

Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

"Sawahnya memang tadah hujan, jadinya kalau musim kemarau pasti akan kekeringan. Untuk agar bisa tetap bertahan bertani selama musim kemarau petani di sini memanfaatkan kincir air agar sawah bisa tetap terairi," kata Kepala Desa.

Pembuatan kincir air biasanya dilakukan secara swadaya oleh para petani di Kampung Sukasirna. Kincir air yang terbuat dari bambu dan kayu itu dalam pembuatannya memerlukan modal sekitar Rp1 juta.

Menurut kader, pembuatan kincir air memang efektif untuk mengatasi persoalan kekeringan di Kampung Sukasirna. 

"Alhamdulillah dengan adanya kincir air area persawahan seluas 4 hektar masih bisa ditanami padi selam kemarau."
Ungkap Kades.

@merdeka.com

Para petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air karena modalnya juga lebih murah. Selain itu, perawatannya juga lebih mudah.

Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Biasanya, kincri sudah mereka buat sejak satu bulan terakhir. Pembuatan dilakukan saat wilayah tersebut dilanda kekeringan akibat kemarau.

Diperkirakan, jumlah kincir air di wilayahnya akan semakin banyak apalagi musim kemarau masih panjang. Biasanya, untuk bisa mengairi sawah di area tersebut diperlukan lima hingga enam kincir air.

Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau
Panglima TNI Minta Prajuritnya Dampingi Petani Wujudkan Swasembada
Panglima TNI Minta Prajuritnya Dampingi Petani Wujudkan Swasembada

Panglima mengatakan TNI Angkatan Darat selama ini memiliki lahan rawa yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kabur 2 Bulan, Mantan Kades Maling Dana Desa Ditangkap saat Sembunyi di Oyo Semarang
Kabur 2 Bulan, Mantan Kades Maling Dana Desa Ditangkap saat Sembunyi di Oyo Semarang

Mantan Kepala Desa Banjarsari ditangkap tim Jaksa Penyidik Kejaksaan Negeri Garut saat tengah bersembunyi di OYO Semarang

Baca Selengkapnya
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Yakin Menang Pilpres 2024: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Kalahkan Rakyat!
Ganjar Yakin Menang Pilpres 2024: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Kalahkan Rakyat!

Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya memenangkan Pilpres 2024 dengan dukungan kuat dari rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Momen Eks Panglima TNI ke Rumah Penjual Nasi Goreng 'Tau Gitu Saya Samperin Malam-Malam'
Momen Eks Panglima TNI ke Rumah Penjual Nasi Goreng 'Tau Gitu Saya Samperin Malam-Malam'

Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Cabut Kontrak Vale Indonesia Jika Tak Mau Lanjut Hilirisasi Nikel
Pemerintah Ancam Cabut Kontrak Vale Indonesia Jika Tak Mau Lanjut Hilirisasi Nikel

Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas SDA untuk meningkatkan nilai tambah.

Baca Selengkapnya
Hujan Deras Picu Banjir di Sejumlah Wilayah Pesisir Sumbar, BPBD: Kota Padang Paling Parah
Hujan Deras Picu Banjir di Sejumlah Wilayah Pesisir Sumbar, BPBD: Kota Padang Paling Parah

Banjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.

Baca Selengkapnya
Bersihkan Saluran Air Tempat Cuci Piring yang Kotor Membandel Cuma dengan Bahan Dapur!
Bersihkan Saluran Air Tempat Cuci Piring yang Kotor Membandel Cuma dengan Bahan Dapur!

Saluran air tempat cuci piring di dapur Anda bisa menjadi sarang kuman dan kotoran jika tidak dibersihkan secara teratur!

Baca Selengkapnya
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya