Kemarau Bikin Ribuan Lahan Pertanian di Pati 'Mangkrak'
5.000 Hektare lahan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tidak bisa ditanami komoditas padi (diberokan) dampak musim kemarau.
5.000 Hektare lahan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tidak bisa ditanami komoditas padi (diberokan) dampak musim kemarau.
Lahan pertanian seluas 5.000 hektare dari total sekitar 52.000 hektare di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tidak bisa ditanami komoditas padi (diberokan) dampak musim kemarau. Sebagian besar lahan pertanian ada di wilayah Pati Selatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan, pada musim tanam tiga atau MT3 ini lahan yang masuk kategori tadah hujan mayoritas terdampak kemarau. Sebab, karakteristik lahan tadah hujan membutuhkan sumber mata air dari air hujan.
Kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan.
Akibat musim tanam tiga atau pada MT3 ini ada sekitar 5.000 lahan pertanian di area tadah hujan yang tidak ditanami komoditas padi.
Sisanya, ditanami komoditas berupa Palawija dan Kacang Hijau yang tidak terlalu membutuhkan sumber air besar.
@merdeka.com
Meski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini. Sebab, daerah lain seperti Pati Utara ketika musim kemarau masih bisa ditanami dan cukup untuk mengcover sebagian lahan yang telah bero.
@merdeka.com
Produksi minyak ditargetkan capai 1 juta barel per hari (BOPD) di 2030.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.
Baca SelengkapnyaPenanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memastikan panen padi tetap berjalan di sejumlah lokasi dan produksi padi nasional maksimal.
Baca SelengkapnyaData Badan Pangan Nasional pada tahun 2022, bahwa tingkat kerawanan pangan di Wakatobi sudah mencapai 50 persen
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam era 4.0, sektor pertanian ditandai dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan).
Baca Selengkapnya