Dulu Sahabat Sejati, Begini Sejarah Perseteruan Iran dan Israel
Ketegangan hubungan Iran dan Israel semakin panas. Setelah terjadi aksi serangan rudal yang dilakukan Iran ke jantung pertahanan Israel.
Ketegangan hubungan Iran dan Israel semakin panas. Setelah terjadi aksi serangan rudal yang dilakukan Iran ke jantung pertahanan Israel.
Serangan ini merupakan respons terhadap kekerasan Israel di Gaza dan Lebanon, sekaligus sebagai aksi balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Lantas, sejak kapan hubungan Iran dan Israel renggang?Awalnya hubungan Iran dan Israel bagaikan kawan di mana relasi manis terjadi pada era Dinasti Shah Mohammad Reza Pahlavi (1925-1979).
Namun, sejak Revolusi Islam 1979 hubungan keduanya mulai merenggang bahkan menjadi musuh bebuyutan. Pada tahun 1950, Iran menjadi negara Muslim terbesar kedua yang mengakui kedaulatan Israel secara de facto.
Pada 1950 hingga 1960-an, Reza Pahlavi masih merasa terancam dengan pengaruh komunis dan negara-negara Arab tetangganya. Oleh karena itu, ia merangkul Israel dan Amerika Serikat.
Hubungan Iran dan Israel semakin terlihat erat ketika Perang Arab-Israel Ketiga (5-10 Juni 1967), di mana Iran berperan menyuplai minyak ke Israel.Relasi Iran dan Israel terputus ketika Revolusi Islam berhasil menumbangkan Dinasti Pahlavi.
Pemicu Hubungan Panas
Pemimpin revolusi, Ayatollah Agung Ruhollah Khomeini memberikan dukungan kepada Palestina. Ia secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Yasser Arafat, petinggi Palestinian Liberation Organization (PLO).
Setelah itu, kedutaan Israel ditutup dan para diplomat Israel diusir dari Teheran. Dikutip dari Iran, Israel, and the Jews: Symbiosis and Conflict from the Achaemenids to the Islamic Republic karya Aaron Koller dan Daniel Tsadik, dituliskan bahwa anti-Israel mulai menggema bahkan para politisi Iran menyamakan Israel sebagai penindas.
Sejak 1980-an, Iran dan Israel terlibat dalam perang-perang proksi, terutama karena Iran membangun hubungan dengan PLO, Hamas dalam konflik Israel-Palestina, dan Hizbullah dalam konflik Israel-Lebanon.
Meskipun berbagai konflik proksi terjadi di Lebanon Selatan dan Jalur Gaza sepanjang 1990-an dan 2000-an, Iran akhirnya terlibat konflik langsung dengan Israel.
Awal Konflik Makin Panas
Serangan menggunakan misil dan drone sebagai balasan terhadap serangan bom Israel di konsulat Iran di Damaskus menandai awal dari konflik langsung antara kedua negara untuk pertama kalinya.
Semenjak itu, setiap dekadenya permusuhan antara Iran dan Israel semakin intens. Satu sama lain saling memberikan serangan. Sampai pada 27 September 2024 ketika Israel mengirim serangan udara ke Beirut, Lebanon dan menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Sebagai balas dendam karena telah menewaskan pemimpin Hizbullah dan pemimpin Hamas pada bulan Juli lalu, maka Iran mengirim serangan berupa ratusan rudal hipersonik ke Israel.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti