Bukan Iran, Israel Sebut Hamas Pakai Senjata Buatan Negara Asia Ini
Selama ini sudah ada dugaan Hamas memakai senjata buatan dari negara ini.
Selama ini sudah ada dugaan Hamas memakai senjata buatan dari negara ini.
Badan intelijen Korea Selatan hari ini mengatakan kelompok perlawanan Hamas menggunakan senjata buatan Korea Utara dalam berperang melawan Israel di Gaza. Kabar itu dilaporkan media Korsel, Yonhap.
Dilansir dari laman the Jerusalem Post, selama ini sudah ada dugaan Hamas memakai senjata buatan Korea Utara dalam perang yang sudah berlangsung selama 3 bulan ini.
Korut membantah tuduhan itu pada pekan pertama setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Negara pimpinan Kim Jong-un itu menyangkal terlibat dalam serangan terhadap Israel.
Intelijen Korsel (NIS) membenarkan laporan dari Voice of America (VOA) yang memperlihatkan peluncur granat F-7 yang diduga dipakai Hamas bertuliskan bahasa Korea. NIS mengatakan hasil penyelidikan mereka serupa dengan VOA.
NIS menuturkan, mereka tengah mengumpulkan bukti lebih lanjut tentang pasokan senjata Korut ke Hamas tapi saat ini hal itu sulit dilakukan karena sumber informasi harus dilindungi dan pertimbangan hubungan diplomatik," kata Yonhap.
NIS sebelumnya melaporkan kepada parlemen Korsel, Kim Jong-un sudah memerintahkan anak buahnya untuk membantu Palestina.
Konfirmasi dari Korsel ini muncul hanya beberapa hari setelah terungkap Korut juga memasok senjata ke Rusia yang saat ini sedang berperang dengan Ukraina.
Beberapa hari lalu militer Israel mengatakan mereka menemukan stok senjata buatan China, termasuk senapan serbu, peluncur granat, peluru M16, dan peralatan komunikasi selama berperang di Gaza.
"Persenjataan kelas atas ini dan teknologi komunikasi ini tidak dimiliki Hamas sebelumnya," ujar sumber intelijen Israel kepada the Telegraph. "Bahan peledak canggih juga sebelumnya tidak pernah ditemukan, apalagi dalam jumlah sebesar ini."
Meski senjata itu dibuat di China, tidak diketahui apakah pemerintah China terlibat dalam pengiriman atau penjualan senjata ini. Pihak ketiga yang menjadi negara penerima sejata China, seperti Iran, bisa jadi mengirimkannya kepada Hamas, atau pemasok ilegal bisa saja menjualnya langsung kepada kelompok Palestina itu.
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah tanah Palestina selama 75 tahun, sejak 1948.
Baca SelengkapnyaIsrael juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca SelengkapnyaKondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Akui Tembak Mati Tiga Tawanan Israel karena Dikira Ancaman
Baca SelengkapnyaSerangan roket ini menargetkan Israel selatan dan ibu kota Tel Aviv.
Baca Selengkapnya