Korea Selatan Krisis Politik, Investor Asing Kabur Tarik Uang Keluar
Ini adalah penurunan tahunan tertajam dalam satu dekade terakhir.

Di tengah krisis politik yang melanda Korea Selatan sejak akhir 2024, arus masuk investasi asing langsung (FDI) ke negara tersebut mengalami penurunan tajam. Data terbaru dari Bank of Korea (BOK) mengungkapkan bahwa Korea Selatan kini menempati peringkat ke-17 dari 30 negara dengan ekonomi terbesar dunia dalam hal penanaman modal asing, turun empat peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan peringkat ini terjadi di tengah ketidakpastian yang dipicu oleh deklarasi darurat militer pada 3 Desember 2024 oleh Presiden yang kini telah digulingkan, Yoon Suk Yeol. Situasi politik yang tak menentu itu mengguncang pasar saham dan nilai tukar, sekaligus membuat investor asing menarik diri atau menunda rencana investasi.
Menurut BOK, total nilai investasi asing langsung ke Korea pada tahun 2024 hanya mencapai Rp612 triliun, turun drastis sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun 2023. Ini adalah penurunan tahunan tertajam dalam satu dekade terakhir.
Kinerja Kuartal IV 2024, Terburuk Sejak Pandemi
Khusus pada kuartal keempat 2024, situasi semakin memburuk. Arus masuk FDI tercatat turun Rp19 triliun menjadi penurunan kuartalan pertama sejak masa awal pandemi COVID-19 di awal 2020. Peringkat Korea dalam arus masuk FDI secara global bahkan anjlok sembilan tingkat, dari posisi 14 menjadi 23.
Menariknya, kinerja FDI Korea pada kuartal tersebut lebih buruk dibandingkan Argentina yang tengah bergantung pada dana talangan IMF dan bahkan Rusia, yang masih terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina.
Investasi Keluar Justru Melonjak Tajam
Sementara investor asing mengerem langkahnya di Korea, investor Korea justru semakin agresif menanamkan modal di luar negeri. Nilai investasi keluar dari individu dan perusahaan Korea melonjak 55,7 persen menjadi Rp1.991 triliun sepanjang tahun 2024.
Peningkatan signifikan ini didorong oleh:
- Ekspansi perusahaan Korea dalam membangun atau memperluas fasilitas manufaktur di luar negeri.
- Pembelian aktif aset asing seperti saham Amerika Serikat oleh investor ritel Korea.
Alhasil, Korea naik tiga peringkat dalam daftar negara dengan investasi luar negeri terbesar, kini berada di peringkat 10 dunia, sejajar dengan raksasa global seperti Amerika Serikat, China, dan Jerman.
Bahkan, tren ini masih berlanjut di awal 2025. Pada kuartal pertama saja, investasi keluar Korea tercatat mencapai Rp761 triliun menjadi angka tertinggi sejak kuartal keempat 2021.