Jejak Digital Paus Leo XIV yang Terekam di Media Sosial
Media sosial saat ini menjadi sarana penting untuk memahami pandangan dan pemikiran individu, termasuk Paus baru, Leo XIV, yang berasal dari Amerika Serikat.

Media sosial kini telah berfungsi sebagai platform komunikasi dua arah bagi semua kalangan, termasuk tokoh publik dan pemimpin agama. Salah satu contoh terbaru adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang baru dilantik, Paus Leo XIV.
Paus yang berasal dari Amerika Serikat dan bernama asli Robert Francis Prevost ini ternyata telah aktif menggunakan media sosial, khususnya X alias Twitter, sebelum ia resmi terpilih sebagai paus pada Jumat (9/5) dini hari.
Laporan dari NBC News menyebutkan bahwa sebelum menjabat sebagai Paus Leo XIV, kardinal Robert Prevost sering kali mengunggah konten di media sosial. Dalam beberapa unggahannya, ia bahkan terlihat mengkritik kebijakan yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance.
Aktivitas terakhir Paus Leo XIV di platform X alias Twitter terjadi pada pertengahan bulan April yang lalu. Pada saat itu, ia membagikan (retweet) unggahan dari seorang komentator Katolik yang mengecam tindakan Trump dan Presiden El Salvador, Nayib Bukele, yang menertawakan deportasi seorang warga bernama Kilmar Abrego Garcia dari Maryland, AS.
Unggahan tersebut dihubungkan dengan artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Catholic Standard. Dalam tweet tersebut, Uskup Evelio Menjivar mengajukan pertanyaan kepada umat Katolik mengenai Abrego Garcia.
"Apakah hati nuranimu tidak terganggu? Bagaimana kamu bisa tetap diam?" cuit sang Uskup. Unggahan ini kemudian di-repost oleh Pope Leo XIV pada pertengahan April lalu.
Kritik terhadap pernyataan JD Vance melalui retweet di X

Pada bulan Februari 2025, Paus Leo XIV yang sebelumnya menjabat sebagai kardinal Prevost, membagikan tautan ke sejumlah artikel yang mengkritik JD Vance, termasuk di antaranya artikel dari National Catholic Reporter.
Dalam unggahannya, Paus yang kini berusia 69 tahun itu me-retweet dan mengulangi judul artikel tersebut di platform X dengan pernyataan, "JD Vance salah, Yesus tidak meminta kita untuk menentukan peringkat kasih kita kepada orang lain,".
Artikel tersebut menyanggah pernyataan Vance dalam wawancaranya dengan Fox News, di mana ia mengklaim bahwa orang Kristen cenderung lebih mengutamakan kasih kepada orang-orang yang dekat dengan mereka dibandingkan dengan orang-orang dari negara lain.
Sebagai informasi tambahan, Vance telah berpindah agama ke Katolik pada tahun 2019. Ia juga pernah bertemu dengan mendiang Paus Fransiskus sehari sebelum paus asal Argentina itu meninggal dunia.
Selain itu, Vance menyampaikan ucapan selamat kepada kardinal Robert Prevost yang terpilih sebagai paus baru menggantikan Paus Fransiskus dalam konklaf yang dihadiri oleh 133 kardinal dari berbagai belahan dunia.
Paus Leo XIV memperhatikan isu perubahan iklim, imigrasi, dan menentang kekerasan

Walaupun pandangannya terhadap para politisi beragam, Paus Leo XIV dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masalah perubahan iklim dan menolak penggunaan senjata api.
Dalam sebuah retweet di akun X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Robert Prevost menunjukkan dukungannya terhadap perlindungan imigran, usaha mengurangi kekerasan bersenjata, dan perjuangan melawan perubahan iklim.
Salah satu retweet-nya, yang diposting sehari setelah terjadinya penembakan massal di Las Vegas pada Oktober 2017, mengulang cuitan dari Senator Chris Murphy yang menegaskan, "Kepada rekan-rekan saya: sikap pengecut Anda untuk bertindak tidak dapat dihapuskan oleh pikiran dan doa. Semua ini tidak akan berakhir kecuali kita melakukan sesuatu untuk menghentikannya."
Selain itu, pada tahun 2017, Prevost juga membagikan ulang cuitan dari seorang pengguna yang membela imigran yang tiba di Amerika Serikat secara ilegal saat masih anak-anak, yang dikenal sebagai aksi Dreamers.
Dalam unggahan tersebut, ia menyatakan, "Saya mendukung #Dreamers dan semua orang yang berupaya mewujudkan sistem imigrasi yang adil, jujur, dan bermoral." Unggahan ini kemudian di-retweet oleh pria yang kini menjabat sebagai Paus Leo XIV, menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu sosial yang penting.
Jumlah pengikut akun meningkat sebanyak 200.000 dalam waktu beberapa jam

Menurut NBC News, dalam waktu singkat setelah kardinal Robert Prevost resmi terpilih sebagai paus baru, Paus Leo XIV, akun X atau Twitter miliknya langsung mendapatkan lonjakan pengikut.
Tercatat lebih dari 200.000 pengguna baru mengikuti akun sang paus dalam waktu yang sangat singkat. Saat ini, akun X Paus Leo XIV telah memiliki lebih dari 356.000 pengikut, sementara ia hanya mengikuti 87 akun.
Meskipun begitu, paus baru ini tidak dikenal sebagai sosok yang aktif dalam mengunggah konten. Sebagian besar unggahan yang ada di media sosialnya berkisar pada tema-tema standar Katolik, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan pandangan politiknya secara menyeluruh.