Di Lokasi Ini Ilmuwan Menemukan Lempengan Tektonik Kuno
Tak menduga di sinilah lempengan tektonik kuno ditemukan.
Tak menduga di sinilah lempengan tektonik kuno ditemukan.
Rekonstruksi ini berhasil dilakukan mahasiswa doktor geologi di Universitas Utrecht, Belanda bernama Suzanna van de Lagemaat bersama timnya.
Menurut laporan IFLScience, Kamis (12/10), van de Lagemaat dan tim mempelajari area di sekitar Filipina, di mana batuan cair pernah meletus ke permukaan dan lempengan tektonik bergerak terpisah.
Peneliti utama, Suzanna van de Lagemaat.
Wilayah di sekitar Filipina hampir seluruhnya terdiri dari kerak samudera, dengan beberapa bagian yang meninggi di atas permukaan laut.
Bagian-bagian ini menunjukkan batuan dengan usia yang sangat berbeda dengan yang lainnya.
Dengan menggunakan data geologi, van de Lagemaat berhasil merekonstruksi pergerakan lempeng antara Jepang dan Selandia Baru.
Sebelumnya, Zona subduksi kuno atau zona di mana suatu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng tektonik lainnya pernah teridentifikasi di daerah ini sebelas tahun yang lalu, ketika sebuah tim memeriksa data seismiknya.
Awalnya, lempeng-lempeng ini diperkirakan adalah bagian dari yang telah diketahui para peneliti. Tetapi penelitian ini membuktikan bahwa prediksi ini salah. Sampel yang dikumpulkan di Borneo (Sumatera) menjelaskan hal ini.
“Kami awalnya mengira bahwa kami berurusan dengan barang-barang peninggalan lempeng yang sudah hilang dan sudah kami ketahui,” jelas van de Lagemaat.
Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahwa lempeng ini membentang dari selatan Jepang hingga Selandia Baru selama setidaknya 150 juta tahun.
Sisa-sisa lempeng ini sekarang disebut sebagai Pontus, dan juga berada di pulau Palawan di Filipina Barat dan Laut China Selatan.
Pembimbing van de Lagemaat, Douwe van Hinsbergen, menyatakan bahwa sebelas tahun yang lalu, para peneliti mengira bahwa sisa-sisa Pontus mungkin berada di utara Jepang.
Sekarang, van de Lagemaat telah berhasil merekonstruksi setengah dari rangkaian pegunungan ‘Ring of Fire’ dari Jepang melalui Guinea Baru hingga Selandia Baru.
Sudah sejak lama sebenarnya keberadaan es di Bulan. Namun asal-muasalnya masih belum terkuak.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.
Baca SelengkapnyaKegiatan pertanian sudah dilakukan umat manusia ribuan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRiset dilakukan sejak 2001, namun pada 2020 para ilmuwan baru memberanikan diri survei lokasi.
Baca SelengkapnyaFakta ini baru terungkap oleh ilmuwan kala ia meneliti tentang Bulan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan dunia kuno ini.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah letak 'Benua Hilang' yang disebut ilmuwan untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan dua ilmuwan yang berhasil mengamati lubang hitam M87.
Baca SelengkapnyaZaman Mesir Kuno ada beragam dewa dan dewi yang mereka sembah. Berikut daftarnya.
Baca Selengkapnya