10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi
Depresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
depresi![10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/9/30/1696076868394-630r6.jpeg)
![10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696076849888-5hovr.jpeg)
10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi
Munculnya masalah kesehatan mental berupa stres hingga depresi kadang kala tidak bisa dihindari. Munculnya depresi pada seseorang yang tak kunjung diatasi ini kadang bisa berujung pada sejumlah masalah fisik dan kesehatan.
![10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077013008-v54lpf.jpeg)
-
Kapan rasa takut berlebihan menjadi gejala dari masalah kesehatan mental? Ketakutan juga bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan mental termasuk gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, fobia, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
-
Kenapa stres bisa jadi penyebab badan susah gemuk? Stres dapat memicu pola hidup dan makan yang kurang sehat. Hal ini tentu bisa menjadi penyabab Anda kesulitan meningkatkan berat badan.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Kenapa stres bisa memengaruhi kesejahteraan kita? Stres adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang bisa memengaruhi kesejahteraan kita.
Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya. Dilansir dari Health, berikut sejumlah masalah kesehatan yang rentan muncul ketika seseorang mengalami depresi.
![Kanker dan Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077073737-wzk9g.jpeg)
Kanker dan Depresi
Kanker adalah salah satu kondisi medis yang dapat terkait dengan depresi. Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
Selain itu, depresi sering kali muncul sebelum diagnosis kanker. Faktor risiko seperti nyeri kanker yang tidak terkontrol, fisik yang lemah, prognosis buruk, atau penggunaan obat tertentu juga dapat memicu depresi pada penderita kanker.
- 30 Kata-Kata Kecewa Penuh Makna, Ungkapan Sedih dari dalam Hati
- Banyak Tekanan di Pabrik Tempat Bekerjanya, Wanita Cantik Ini Depresi Selama Tiga Tahun Berkelakuan Aneh-aneh
- Kata Menyakitkan Hati dengan Makna Bijak, Bantu Luapkan Perasaan
- 6 Perbedaan yang Tampak pada Pria dan Wanita saat Mengalami Depresi
- Sadisnya Remaja Ngaku Keponakan Mayjen TNI, Pukuli Korban Pakai Botol & Ancam Pisau
- Empat Strategi Cegah Insiden Kerusuhan Saat Konser
Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah kondisi yang seringkali terkait dengan depresi. Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa sekitar 60 persen pasien dengan nyeri kronis juga mengalami depresi. Depresi dan nyeri kronis bisa saling memengaruhi.
Nyeri dapat memicu pelepasan penanda peradangan yang dapat berhubungan dengan perubahan mood, dan nyeri kronis yang berkelanjutan dapat memicu depresi. Sebaliknya, depresi juga dapat menjadi penyebab nyeri kronis.
Masalah Tiroid dan Depresi
Masalah pada kelenjar tiroid, baik hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif) atau hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), dapat menyebabkan depresi. Depresi juga bisa muncul sebelum masalah tiroid terdeteksi. Perubahan mood yang terkait dengan masalah tiroid umumnya dapat diatasi dengan efektif melalui pengobatan tiroid yang sesuai.
![Masalah Tiroid dan Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077166556-spc8p.jpeg)
Lupus dan Depresi
Penyakit autoimun seperti lupus dapat menyebabkan depresi. Lupus, yang memicu sistem kekebalan tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh, seringkali terkait dengan depresi. Stress yang disebabkan oleh gejala lupus yang tidak dapat dijelaskan, seperti demam, kelelahan, nyeri sendi, atau ruam, dapat memicu depresi. Selain itu, beberapa obat lupus juga dapat berkontribusi pada depresi.
Penyakit Jantung dan Depresi
Depresi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hingga 20 persen orang yang pernah mengalami serangan jantung bisa mengalami depresi, sementara orang dengan depresi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Depresi juga dapat menghambat pemulihan dari penyakit jantung.
![Penyakit Jantung dan Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077233273-w0hrwk.jpeg)
Diabetes dan Depresi
Diabetes dan depresi, baik berupa tipe 1 maupun tipe 2, dapat saling terkait. Mengelola diabetes dapat menjadi tugas yang melelahkan, yang dapat memengaruhi mood. Depresi membuat lebih sulit menjaga pengobatan diabetes yang tepat, diet yang sehat, dan aktivitas fisik yang cukup, yang kemudian dapat memperburuk depresi dan diabetes itu sendiri.
![HIV dan Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077292728-j7w60l.jpeg)
HIV dan Depresi
Depresi adalah masalah umum yang dihadapi oleh penderita HIV dan AIDS. Selain itu, HIV dapat merusak otak langsung, yang dapat menyebabkan depresi atau demensia HIV. Beberapa obat HIV juga dapat memperburuk depresi.
Infeksi Lain dan Depresi
Selain HIV, banyak infeksi lain yang terkait dengan depresi, termasuk influenza, herpes, hepatitis C, dan virus yang menyebabkan cacar air dan cacar api. Hubungan antara infeksi dan depresi belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa teori menunjukkan bahwa perubahan inflamasi mungkin menjadi faktor bersama.
Sklerosis Multipel dan Depresi
Depresi adalah salah satu gejala umum dari sklerosis multipel (MS) dan seringkali muncul bahkan sebelum gejala MS lainnya muncul. MS dapat merusak bagian otak yang mengatur mood, dan perubahan hormonal dan sistem kekebalan tubuh yang terkait dengan MS juga dapat menyebabkan depresi.
![Sklerosis Multipel dan Depresi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077338956-3cco6.jpeg)
Kekurangan Vitamin B12 dan Depresi
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gejala depresi, seperti yang dilaporkan dalam sebuah studi tahun 2013. Vitamin B12 diperlukan dalam tubuh untuk mengatur mood. Kekurangan B12 dapat terjadi akibat gangguan pada usus kecil, termasuk penyakit celiac, penyakit Crohn, atau operasi penurunan berat badan.
Penting untuk diingat bahwa depresi bukan hanya masalah mental, tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan fisik. Jika Anda mengalami gejala depresi atau memiliki riwayat depresi, penting untuk mencari bantuan medis dan dukungan yang tepat.
![Penanganan dan pengobatan yang tepat bisa menjadi cara agar penyakit tidak berkembang menjadi depresi atau sebaliknya.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/30/1696077405194-r7msa.jpeg)