Tekan Lonjakan Harga, Bulog Jateng Distribusikan 10 Kg Beras ke 2,3 Juta Keluarga
Perum Bulog Divre Jawa Tengah tengah menyalurkan bantuan beras 10 kilogram kepada sebanyak 2.358.970 keluarga penerima manfaat (KPM).
Perum Bulog Divre Jawa Tengah tengah menyalurkan bantuan beras 10 kilogram kepada sebanyak 2.358.970 keluarga penerima manfaat (KPM).
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun mengatakan dengan adanya bantuan beras kepada masyarakat, pihaknya optimistis bisa mengurangi permintaan di pasar dan harga beras bisa diturunkan dengan mengacu Harga Eceran Tetap (HET).
"Yang tahap pertama sudah disalurkan bulan April, Mei, Juni. Untuk tahap kedua penyalurannya dimulai September, Oktober dan November. Jadi paling tidak akan mengurangi permintaan mereka di pasar. Dan kami berharap juga harganya bisa turun," kata Akhmd Kholisun, Senin (9/10).
Dia menyebut saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog masih 76,5 ribu ton. Sementara persediaan dalam perjalanan (PDP) ada 80 ribu ton.
kata Akhmad Kholisun.
Selain bantuan pangan, Perum Bulog Kanwil Jateng juga terus menggencarkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Di tahun 2023 ini, sebanyak 67 ribu ton beras telah disalurkan untuk masyarakat.
“Yang kita salurkan melalui pedagang pedagang pengecer pasar tradisional, warung klontong, retail modern, juga kerjasama dengan pemda khusunya dinas ketahanan pangan. Melakukan GPM. Gerakan pangan murah,” ujarnya.
Adapun jumlah pengecer yang telah melaksanakan SPHP kini sebanyak 756 kios yang tersebar di 133 pasar di 25 kabupaten/kota di Jateng yang dilayani Perum Bulog Kanwil Jateng.
“SPHP ini akan terus kita lakukan sampai dengan akhir tahun. Kita upayakan untuk masif lagi, tidak hanya di titik titik tersebut, tapi akan kita lakukan di titik-titik masyarakat memang membutuhkan SPHP,” jelasnya.
Stok atau cadangan beras tersebut digunakan untuk penyaluran bantuan pangan, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan cadangan akhir tahun. Dipastikan bahwa ketersediaan beras aman bahkan hingga awal 2024.
tandas Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun.
Beras SPHP ini didistribusikan dalam bentuk packaging 5 kg, Bulog tidak lagi mendistribusikan dalam bentuk curah atau 50 kg.
Baca SelengkapnyaAcuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaGibran kaget saat tahu harga cabai mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaDalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.
Baca SelengkapnyaBudi memastikan beras ukuran 1 kg akan secepatnya disalurkan karena saat ini sudah diproduksi.
Baca Selengkapnya