Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
ojk![Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/1/9/1704795950741-jufg8.jpeg)
Pada periode tersebut, DPK perbankann hanya tumbuh 3,04 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp8.216 triliun.
![Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/9/1704795932598-dtxo5.jpeg)
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di sektor perbankan per November 2023.
Pada periode tersebut, DPK perbankann hanya tumbuh 3,04 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp8.216 triliun, padahal bulan Oktober mampu tumbuh 3,43 persen yoy.
- Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
- OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
- Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
- Kredit Korporasi Tumbuh 18 Persen Hingga April 2024, OJK: Tunjukkan Pemulihan Setelah Pemilu 2024
- Cara Memilih Dress Anak Perempuan, Perhatikan Hal Ini agar Tidak Menyesal
- Mahfud MD Ingatkan Revisi UU MK Perpanjang Masa Tugas Anwar Usman jadi 16 Tahun
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan, beberapa hal yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan DPK.
Di antaranya yaitu pertumbuhan DPK yang tinggi pada masa pandemi, yang mengakibatkan high base effect pada pertumbuhan DPK setelahnya.
Kemudian, penggunaan dana internal untuk operasional dan ekspansi perusahaan, konsumsi masyarakat yang kembali meningkat dengan berakhirnya status pandemi, serta dampak semakin banyaknya alternatif instrumen penempatan dana selain DPK.
![Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/9/1704795922532-6nnes.jpeg)
![Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/9/1704795968088-wz1pg.jpeg)
"Dampak banyaknya alternatif instrumen penempatan dana selain DPK," kata Dian Ediana Rae dalam RDK Bulanan November 2023 secara virtual, Selasa (9/1).
Namun, di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai dengan rasio rasio likuiditas jauh di atas level kebutuhan pengawasan.
AL/NCD dan AL/DPK masing-masing naik menjadi sebesar 115,73 persen dan 26,04 persen atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Dian melaporkan, bahwa penyaluran kredit dari industri perbankan pada November 2023 tumbuh sebesar 9,74 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp6.966 triliun.
"Dari sisi kinerja intermediasi pada bulan November 2023 secara year on year kredit meningkat sebesar 9,74 persen," katanya.
Dian Ediana Rae mengatakan, dalam hal ini bank BUMN menjadi pendorong pertumbuhan kredit pada November 2023, yakni dengan fungsi intermediasi bank BUMNtumbuh 12,13 persen (yoy) dengan kontribusi terhadap total kredit industri sebesar 45,81 persen.
"Ditinjau dari kepemilikan Bank Bank BTPN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 12,13 persen dengan posisi kredit sebesar 45,81 persen dari total kredit perbankan," ujarnya.