Teror Bom di Mall di Koja Trade Mall Ternyata 'Prank' Bocah SMA, Pelaku Diamankan
Kini pelaku teror bom yang masih berstatus pelajar siswa SMA telah diamankan
Kabar teror bom yang diterima pihak pengelola pusat perbelanjaan Koja Trade Mall (KTM), Koja, Jakarta Utara ternyata informasi bohong atau 'prank' disebarkan siswa SMA. Hal itu dipastikan, setelah polisi turun tangan menyelidiki kabar tersebut.
"(penyebar teror bom) Anak SMA, (niat) mainan sama temennya," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi, Kamis (2/11).
Kabar bohong
Gidion memastikan kabar pesan yang diterima pihak pengelola 'eh nanti di sekitar ini ada bom' dipastikan hanyalah kabar hoaks. Sebab, setelah dilakukan penyisiran dan sterilisasi petugas tidak menemukan benda yang dimaksud bom tersebut.
" loading="lazy">
"Tidak ada (bom di lokasi)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif.
Pelaku masih diperiksa polisi
Meski penyebar pesan teror bom yang masih berstatus pelajar siswa SMA itu telah diamankan. Namun, polisi belum memberikan identitas dari pelaku, karena masih dalam pemeriksaan.
Sebelumnya, Polsek Koja yang dipimpin Kapolsek Kompol Muhammad Syahroni langsung turun tangan menyisir lokasi tersebut. Setelah mendapatkan laporan dari pihak pengelola pusat perbelanjaan Koja Trade Mall (KTM).
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
"Setelah kami mendapat laporan dari Manajemen KTM. Saya selaku Kapolsek Koja langsung mengirimkan tim ke TKP," kata Syahroni dikutip lewat akun instagram @polsek_koja.
Syahroni pun menyampaikan, pihaknya mengecek beberapa sudut ruangan mall seperti di sekitar lantai pertama dan juga di lantai dua mall hingga seluruh bagian gedung mall.
"Untuk melakukan sterilisasi awal pada TKP," kata Syahroni.
Teror Bom di Mall di Koja Trade Mall Ternyata 'Prank' Bocah SMA, Pelaku Diamankan
Penembakan massal terjadi di Siam Paragon, sebuah mall mewah di Ibu Kota Bangkok, Thailand. Sebanyak 3 orang tewas dan 4 lainnya terluka dalam insiden ini.
Uang-uang tersebut digunakan untuk kepentingan para tersangka seperti membayar pemeriksa BPK RI sejumlah sekitar Rp1,035 M dan dana taktis untuk operasional.
Follow
" loading="lazy">
Rekomendasi
