Mitos Bayi Sering Ngulet, Lengkap dengan Penjelasan Medisnya
Mitos bayi sering ngulet bagi sejumlah orang jadi pertanda akan sesuatu.
bayi![Mitos Bayi Sering Ngulet, Lengkap dengan Penjelasan Medisnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/1/25/1706177040223-ncmi0i.jpeg)
Bayi ngulet mungkin tampak normal. Tapi bagi sejumlah orang, hal ini bisa menjadi tanda akan sesuatu.
![<b>Mitos Bayi Sering Ngulet, Lengkap dengan Penjelasan Medisnya</b><br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/1/25/1706177027127-lylf2.jpeg)
Mitos Bayi Sering Ngulet, Lengkap dengan Penjelasan Medisnya
Bayi ngulet adalah hal yang sering terlihat oleh orang tua saat bayi bangun tidur atau sedang bersemangat. Ngulet adalah gerakan meregangkan tubuh yang memiliki banyak manfaat bagi perkembangan bayi. Namun, di balik ngulet, ada juga beberapa mitos yang beredar di masyarakat yang bisa membuat orang tua khawatir atau salah paham.
Apa saja mitos bayi sering ngulet dan bagaimana penjelasan medisnya? Simak ulasannya berikut ini.
Mitos Bayi Ngulet
Ngulet adalah gerakan meregangkan tubuh yang sering dilakukan oleh bayi saat bangun tidur atau sedang bersemangat.
Ngulet memiliki banyak manfaat bagi perkembangan otot dan sendi bayi, serta melancarkan peredaran darah. N
amun, ada juga beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang ngulet pada bayi. Berikut adalah beberapa mitos bayi sering ngulet dan faktanya:
Mitos: Pusar bayi bisa menonjol akibat terlalu banyak menangis atau ngulet.
Fakta: Pusar bayi yang menonjol biasanya disebabkan oleh hernia umbilikalis, yaitu kondisi di mana bagian usus menonjol keluar melalui lubang di otot perut.
Hernia umbilikalis tidak berhubungan dengan menangis atau ngulet, tetapi lebih disebabkan oleh faktor genetik, prematuritas, atau infeksi. Hernia umbilikalis biasanya akan sembuh dengan sendirinya sebelum bayi berusia 2 tahun.
Mitos: Bayi ngulet karena perutnya kembung atau lapar.
Fakta: Ngulet atau meregangkan tubuh dilakukan untuk mendorong gas di dalam perut yang sudah menumpuk. Tidak perlu khawatir karena ini adalah kondisi wajar.
Setelah kentut, bayi akan merasa lebih tenang dan terlihat lega. Namun memang, terkadang gas di dalam perut sulit keluar, sehingga membuat perut kembung.
Jika bayi tampak rewel, menangis, atau menolak makan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
- Mitos Mata Kiri Kedutan menurut Primbon, Begini Penjelasan Medisnya
- Mitos Tanda Lahir Merah Berdasarkan Letaknya, Begini Penjelasan Medisnya
- Mitos Hidung Gatal dan Fakta Medisnya, Menarik Disimak
- 5 Mitos Perawatan Bayi Baru Lahir, Ini Penjelasan Faktanya
- Indonesia Kalahkan Vietnam, Jokowi: Semuanya Terus Diperbaiki PSSI yang Dikomandani Erick Thohir
- Sikap Politik PDIP, Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo Segera Terjawab
Mitos: Bayi ngulet karena sedang sakit atau demam.
Fakta: Ngulet bukanlah tanda bahwa bayi sedang sakit atau demam. Ngulet adalah perilaku normal yang dilakukan bayi untuk meregangkan otot dan sendi yang kaku saat tidur atau bangun.
Jika bayi sedang sakit atau demam, biasanya akan ada gejala lain seperti lesu, lemas, nafsu makan menurun, atau suhu tubuh meningkat. Jika Anda curiga bahwa bayi Anda sedang sakit atau demam, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, ada sejumlah mitos lain yang berkembang terkait bayi yang hendak atau setelah tidur, seperti:
Mitos: Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki.
Fakta: Boleh-boleh saja asal dipakaikan saat udara dingin atau menghindari bayi terluka saat ditinggal. Tidak perlu menutup tangan dan kaki bayi terus-menerus karena bisa mengganggu perkembangan sensorik dan motorik bayi.
Mitos: Bayi harus dibedong agar kaki tidak pengkor.
Fakta: Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu dan kerja jantung memompa darah menjadi lebih berat. Bedong juga bisa menyebabkan bayi kepanasan dan berisiko terkena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Bedong hanya dianjurkan pada bayi baru lahir untuk memberi rasa nyaman dan hangat.
Ngulet Menurut Medis
Meskipun banyak kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat terkait bayi ngulet, namun hal ini sebenarnya dapat dijelaskan secara medis.
Ada beberapa penyebab kenapa si bayi ngulet. Menurut medis, beberapa penyebab bayi ngulet antara lain adalah:
- Meregangkan otot dan sendi. Bayi ngulet untuk melatih dan memperkuat otot dan sendi yang sedang berkembang. Ngulet juga membantu bayi mengendalikan dan mengoordinasikan gerakan tubuhnya.
- Melancarkan peredaran darah. Bayi ngulet untuk meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuhnya, terutama ke otak. Ngulet juga bisa meningkatkan oksigenasi dan metabolisme sel.
- Mendorong gas di perut. Bayi ngulet untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di perutnya dan membuatnya kembung. Ngulet bisa disertai dengan sendawa atau kentut yang menandakan bahwa gas sudah keluar.
- Mengatasi sembelit. Bayi ngulet untuk membantu mengeluarkan kotoran yang sulit keluar karena belum bisa berdiri. Ngulet bisa disertai dengan wajah merah atau mengejan yang menunjukkan bahwa bayi sedang berusaha buang air besar.
- Refleks saat tidur. Bayi ngulet karena memiliki refleks tidur yang berhubungan dengan sistem sarafnya. Refleks ini bisa berlangsung selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi dan biasanya tidak mengganggu tidurnya.
Apakah Ngulet Berbahaya?
Ngulet adalah perilaku normal yang dilakukan oleh bayi untuk meregangkan otot dan sendi yang sedang berkembang. Ngulet memiliki banyak manfaat bagi perkembangan motorik, peredaran darah, dan pencernaan bayi.
Ngulet tidak berbahaya untuk perkembangan bayi, asalkan tidak disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti menangis terus-menerus, muntah, demam, atau lesu.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua agar ngulet tidak menimbulkan masalah, yaitu:
- Pastikan lingkungan tidur bayi nyaman, sejuk, dan tenang. Hindari cahaya atau suara yang terlalu terang atau keras yang bisa mengganggu tidur bayi.
- Pastikan bayi tidak terlalu kenyang atau lapar saat tidur. Susui bayi sesuai dengan kebutuhan dan jadwalnya. Sendawakan bayi setelah menyusu agar tidak ada gas yang tertinggal di perutnya.
- Pastikan bayi tidak dibedong terlalu kencang. Bedong yang terlalu kencang bisa menghambat pergerakan bayi dan mengganggu peredaran darahnya. Bedong bayi dengan longgar dan biarkan tangan dan kakinya bebas bergerak.
- Pastikan bayi tidak mengalami sembelit atau hernia umbilikalis. Sembelit bisa membuat bayi ngulet untuk mengeluarkan kotoran yang sulit keluar. Hernia umbilikalis adalah kondisi di mana pusar bayi menonjol keluar karena adanya lubang di otot perut. Jika bayi mengalami salah satu kondisi ini, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.