Grasse menyimpan banyak fakta menarik sebagai kota parfum dunia. Apa saja?
Bagi para pencinta parfum , pasti sudah nggak asing lagi dengan sederet brand ternama asal Prancis yang popularitasnya mendunia. Sebut saja Chanel, Dior, Hermes, Thierry Mugler, dan masih banyak lagi. Nggak heran kalau Prancis dikenal sebagai pusat parfum dunia. Namun, tahukah kamu kalau kota parfum dunia bukanlah Paris, melainkan sebuah kota kecil yaitu Grasse? Intip fakta menariknya, yuk!
Kondisi Geografis Grasse adalah sebuah kota di selatan Prancis, dengan jarak sekitar 15 km dari Cannes. Kota yang satu ini menjadi ibukota distrik Arondisemen di departemen Alpes-Maritimes, Prancis yang memiliki penduduk kurang lebih 45 ribu jiwa.
Orang lain juga bertanya?
Grasse sudah dikenal sebagai kota industri parfum sejak abad ke-17. Banyak perfumer kelas dunia yang lahir dari kota kecil ini. Salah satunya adalah Jacques Cavallier yang dikenal sebagai salah satu legenda parfum dunia. Perfumer ini merupakan sosok yang menciptakan aroma Acqua Di Gio, yang juga pernah bekerja di berbagai industri parfum ternama seperti Christian Dior, Givenchy, Lancome, hingga Issey Miyake.
Lahirkan Banyak Perfumer Kelas Dunia
Dulunya Berbau Tak Sedap Kalau jalan-jalan ke Grasse, aroma parfum bakal tercium di berbagai sudut kota ke mana pun kamu berjalan. Namun, siapa sangka kalau dulunya kota ini justru dikenal dengan bau tak sedap yang menyengat?
Jauh sebelum menjadi kota parfum, penduduk Grasse kebanyakan menghasilkan kulit berkualitas yang berlangsung pada awal abad pertengahan lalu. Proses penyemakkan kulit inilah yang menyebabkan kota berbau tak sedap di berbagai sudutnya.
Essence Oil untuk Menyamarkan Bau Tak Sedap Tersebut Gara-gara bau tak sedap ini, penduduk kota akhirnya mulai berpikir tentang cara menyamarkan hal tersebut. Mereka pun kemudian mulai mencoba bereksperimen dengan essence oil dari bunga-bunga yang tumbuh di kota tersebut. Inilah yang menjadi cikal bakal industri yang berkembang di pusat kota parfum dunia Grasse.
Produksi Kulit Menurun, Parfum Pun Makin Populer Seiring berjalannya waktu, proses pembuatan kulit mulai menurun karena pajak yang tinggi. Di sisi lain, parfum mulai makin tinggi peminatnya. Terlebih karena Grasse memiliki iklim dan kondisi geografi yang mendukung pertumbuhan ladang bunga dengan berbagai varian seperti lavender, mawar, melati, myrle, orange blossom, mimosa, dan jenis lainnya yang menjadi bahan pembuat parfum bisa tumbuh mekar dengan sempurna.
Grasse merupakan kota yang berada di atas perbukitan membuat tanahnya kaya akan air. Ketersediaan air ini juga didukung oleh sistem irigasi yang menunjang tumbuhnya berbagai bunga dengan sempurna. Kehadiran bahan baku lokal yang alami ini membuat parfum di Grasse memiliki aroma yang langka.
Industri yang Bertahan hingga Saat Ini Perkembangan industri parfum di kota Grasse begitu pesat dan terus bertahan hingga saat ini. Di kota tua yang masih mempertahankan unsur abad pertengahan tersebut, kamu bisa menemukan deretan toko wewangian yang menjual aneka sabun hingga parfum wangi. Setidaknya ada 25 pabrik parfum di Grasse mulai dari industri rumahan hingga yang sekelas pabrik. Bahkan, ada 3 pabrik klasik yang tetap bertahan hingga sekarang yaitu Fragonard, Molinard, dan Galimard.
Fakta Unik Menikmati Wisata Parfum di Grasse Jika ingin mengunjungi salah satu dari ketiga pabrik parfum klasik di Grasse, kamu bisa melakukan pendaftaran secara online terlebih dulu. Jalan-jalan di sini dijamin memberikan pengalaman menyenangkan. Nggak hanya bisa melihat proses pembuatan parfum, tapi juga bisa meracik sendiri parfum yang sesuai dengan selera dan kepribadian sebagai suvenir yang bisa dibawa pulang.