Selama ribuan tahun, nenek moyang bangsa Innu, juga dikenal sebagai Montagnais, mendiami wilayah timur laut Provinsi Quebec, Kanada, dan sebagian wilayah timur Labrador yang mereka sebut "Nitassinan" atau "Tanah Kami".
Pada tahun 1991, Marie Wadden dalam bukunya berjudul “The Innu Struggle to Reclaim Their Homeland” menyebutkan bahwa “mereka berburu rusa, caribou, rusa, dan hewan kecil, dan mereka juga bertani dan memancing.”
Suku Innu memiliki bahasa mereka sendiri yang disebut "Ilnu," dan mereka menyembah beragam dewa pemburu dan hewan sambil memberikan penghormatan kepada roh-roh hewan. Salah satu dewa yang unik adalah "Matshishkapeu," yang memiliki julukan tak biasa sebagai "dewa kentut."