Jenazah Berserakan di Rumah Sakit Gaza, Tenaga Medis Rawat Korban di Lantai Penuh Darah
Rumah Sakit Dar al-Shifa di Gaza menjadi saksi kehancuran akibat serangan udara yang terus mengguncang Gaza.
Rumah Sakit Dar al-Shifa di Gaza menjadi saksi kehancuran akibat serangan udara yang terus mengguncang Gaza.
Korban tewas dan luka terus berdatangan. Lorong-lorong rumah sakit ini dipenuhi kekacauan. Jeritan kesakitan terdengar dari berbagai sudut ruang gawat darurat. Dokter-dokter berjuang di tengah kerumunan warga Palestina yang terluka, bahkan mereka terpaksa harus dirawat di lantai.
Petugas kebersihan rumah sakit mengambil pel dan mulai membersihkan darah yang berceceran di ubin di antara para korban. Ini baru hari kesembilan sejak gelombang serangan udara terbaru Israel di Jalur Gaza yang terkepung, tetapi skala kehancuran membuat rumah sakit di Gaza ini harus beroperasi maksimal bahkan melebihi batas kemampuan.
Walaa Alabasi terlihat cemas bersandar di dinding, mengatakan kepada Middle East Eye dia sedang menunggu kabar tentang saudara laki-lakinya, Salem (21 tahun) yang terluka parah. Pecahan peluru dari serangan udara Israel menembus lengannya saat mereka melarikan diri dari rumah pekan lalu.
Pecahan peluru memutuskan otot tendon dan menyebabkan dia tak bisa menggerakkan tangannya dan dia memerlukan operasi secepatnya.
"Meskipun dia butuh operasi, dokter hanya membersihkan [luka] dan membungkusnya dengan perban, lalu menyuruhnya kembali setelah enam hari," kata Alabasi kepada MEE.
"Ruang operasi rumah sakit ini sudah kewalahan oleh ratusan operasi kritis. Bisakah Anda membayangkan harus meninggalkan rumah sakit dengan pecahan peluru di pergelangan tangan karena Anda tidak bisa mendapatkan giliran operasi?"
Di tengah gempuran Israel, rumah sakit Gaza yang sumber dayanya sudah minim semakin terjepit karena pasokan makanan, bahan bakar, air, dan listrik yang diputus oleh Israel. Kondisi ini mengakibatkan jumlah warga sipil yang tewas terus bertambah.
Staf rumah sakit Shifa berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan sisa bahan bakar diesel yang tersisa di generator untuk cadangan mereka dan mematikan lampu di semua departemen yang tidak terlalu digunakan. Saat ini, situasi di rumah sakit Shifa sangat memprihatinkan.
Mereka tidak punya cukup tempat tidur untuk para pasien, dan staf medis merawat yang terluka di lantai. Staf juga melaporkan kekurangan fasilitas dasar seperti air di toilet.
"Kemarin saya berbicara dengan rekan-rekan saya di rumah sakit Shifa dan mereka mengatakan masih belum memiliki cukup tempat tidur untuk para korban dan staf medis merawat yang terluka di lantai. Benar-benar di lantai," kata Malak Naim, seorang dokter umum yang sebelumnya bekerja di rumah sakit Shifa, kepada MEE.
"Mereka juga mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak memiliki kebutuhan dasar seperti air di toilet," kata Naim.
Saat ini, staf di rumah sakit Shifa mengatakan situasi di kamar mayat juga menjadi prioritas utama setelah mencapai kapasitas beberapa hari yang lalu dan mulai meluap. Staf mengatakan mereka terpaksa menumpuk jenazah hingga tiga tingkat di luar pendingin dan meletakkan puluhan jenazah lainnya berdampingan di tempat parkir.
"Staf berada di bawah tekanan besar," kata Naim.
"Banyak keluarga mereka sudah melarikan diri ke selatan sementara mereka terus bekerja dalam kondisi yang sangat mengerikan."
Tim medis di dalam rumah sakit tak mampu membuat kuburan massal di halaman karena situasi lapangan yang mencekam
Baca SelengkapnyaLuas kota kuno bawah tanah ini empat kali lipat lebih besar dari dugaan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPatung penjaga arwah yang ikut dimakamkan bersama jenazah memiliki "tugas" khusus.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaKendati semua rumah di desa ini tanpa pintu dan kunci, namun angka kejahatan nol.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Al-Quds di Jalur Gaza juga menampung 14.000 pengungsi yang rumahnya hancur dibom pasukan penjajah Israel.
Baca SelengkapnyaRelawan medis asal Indonesia ini bertugas di Rumah Sakit Indonesia, Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaBentuk APD yang dikenakan dokter zaman dulu cukup aneh. Bahkan ada yang beranggapan bentuknya menyeramkan.
Baca SelengkapnyaJerapah ini jadi satu-satunya binatang yang aneh di dunia.
Baca Selengkapnya