Ahmed El Mokhallalati, seorang ahli bedah, mengatakan kepada Al Jazeera dari dalam rumah sakit bahwa pasukan pendudukan membawa tank ke dalam rumah sakit setelah "tembakan, pengeboman, dan serangan yang terus-menerus dan agresif sejak kemarin malam".
"Ini adalah saat yang sangat menakutkan; ini menjadi saat yang mengerikan bagi keluarga, warga sipil yang berlindung di rumah sakit bersama anak-anak mereka. Ini sangat buruk bagi staf yang merawat pasien mereka dan pasien itu sendiri," ungkapnya.
"Bayangkan berada di rumah sakit di mana tidak ada air, kebersihan dasar orang-orang yang pergi ke toilet adalah sebuah tantangan. Makanan dan air minum belum datang ke rumah sakit selama enam hari ini, tidak ada cara untuk mendapatkan apapun di rumah sakit," tambah El Mokhallalati.