Tak Ambil Untung Banyak, Usaha Ayam Gepuk Ini Laku Keras Mencapai 2.000 Box per Hari
Pemilik nama asli Latifa Martri Kusumastuti ini telah mendirikan Ayam Gepuk Gumilang sejak tahun 2015.
Pemilik nama asli Latifa Martri Kusumastuti ini telah mendirikan Ayam Gepuk Gumilang sejak tahun 2015.
Biasanya, tujuan utama seseorang berbisnis adalah untuk mencari keuntungan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya berlaku bagi Tifa, pemilik gerai Ayam Gepuk Gumilang di Bogor, Jawa Barat.
Pemilik nama asli Latifa Martri Kusumastuti ini telah mendirikan Ayam Gepuk Gumilang sejak tahun 2015. Ayam gepuk sendiri merupakan ayam goreng yang diolah dengan bumbu bacem, sajian masakan khas ala Yogyakarta.
merdeka.com
"Ayam gepuk bukan resep keluarga. Ibu saya itu pernah makan di salah satu restoran di Depok dan mereka menghidangkan menu ayam. Karena ibu suka, saya coba dan modifikasi. Akhirnya jadilah resep ayam gepuk," kata Tifa seperti yang dikutip dari akun Youtube Halo Bos!, Selasa (5/12).
Tifa mengatakan, dia tergerak menyediakan paket ini karena tak sengaja melihat seseorang yang mampir tapi tak jadi membeli ayam gepuknya. Dari sana hati Tifa terketuk untuk peka pada lingkungan sekitar, ini lah yang membuat bisnisnya berbeda dari bisnis lain.
"Mungkin ada yang mau beli ayam, tapi uangnya enggak cukup karena cuma Rp10.000. Akhirnya kita sediakan 'Paket Jumat Berkah' ini, tak ada salahnya sekalian berbagi," kata Tifa.
Selain menyediakan paket ini bagi pelanggan setiap hari Jumat, Tifa juga menerima paket pesanan Jumat Berkah bagi siapapun yang ingin melakukan kebaikan di hari Jumat.
Sama dengan konsep yang digunakan untuk pelanggan di gerainya, Tifa juga tak ingin mengambil keuntungan yang banyak bagi orang atau lembaga yang ingin memesan paket Jumat Berkah, meskipun harga pangan sedang naik.
Dia selalu memberikan kualitas terbaik pada usaha kulinernya ini. Berkat kualitas dan cita rasanya yang nikmat dan konsisten, Ayam Gepuk Gumilang tak pernah sepi pengunjung.
Dalam satu hari, Tifa mampu menjual lebih kurang 2.000 kotak ayam gepuk, termasuk pesanan yang masuk untuk paket Jumat Berkah.
Dalam hal promosi, Tifa mengungkapkan tak melakukan banyak hal sejak pertama kali membangun bisnis kulinernya.
Menurut Tifa, omongan dari satu pelanggan ke pelanggan lain lah yang membantu mempromosikan usahanya hingga dapat berkembang, dari semulanya hanya berjualan di etalase kecil, hingga memiliki gerai dan cabangnya sendiri.
Selain itu, Tifa meyakini seluruh pencapaiannya tak terlepas dari pertolongan Yang Maha Kuasa. Ketika kita punya keinginan untuk berusaha, maka akan menemukan jalan keluar.
"Semua balik lagi ke Allah, asal kita mau usaha dan minta ke Allah, Insya Allah akan ada jalan," tutup Tifa.
"Konsisten dan tekun. Dengan ini, sekecil apapun karya kita, kalau kita menghargai itu, tidak menutup kemungkinan karya itu akan jadi besar," ucap Agus.
Baca SelengkapnyaMenurut Erwin, 18 ton ayam potong per hari bukan jumlah yang besar untuk bisnis ini, tapi dia mengaku tetap bersyukur.
Baca SelengkapnyaMembeli rumah masih jadi impian banyak orang. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaMenabung dapat membuat kehidupan jauh lebih baik. Tapi harus diingat, menabung tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.
Baca SelengkapnyaManisnya kesuksesan Rizal tidak didapat secara instan.
Baca SelengkapnyaTepuk Tepung Tawar merupakan upacara adat Melayu yang memiliki simbol Islam di dalamnya.
Baca SelengkapnyaDana pensiun biasanya dikumpulkan semasa bekerja dengan menyisihkan sebagian besar penghasilan untuk disimpan dalam bentuk aset.
Baca SelengkapnyaBegitu banyak kata dan bahasa yang kita temukan dan cari tahu artinya, termasuk arti kata coeg.
Baca SelengkapnyaDi balik kesuksesan seseorang, tersimpan kisah pilu di masa lalu.
Baca Selengkapnya