Kisah ini berawal ketika Eko terlilit utang hampir Rp500 juta. Hal tersebut terjadi karena Eko mengalami kegagalan dalam usaha suplai barang ke hotel.

Sang ayah terpaksa pensiun dini, dan menjalankan berbagai bisnis, mulai dari tambak udang sampai jual barang bekas.

Dari generasi ke generasi, usaha bubur ini turun-temurun, menjadi bukti ketekunan dan dedikasi keluarga dalam mempertahankan usaha ini.

Dia memulai usaha Kue Lumpur Bakar Fayakun terhitung sejak pertengahan bulan Maret 2024, dengan modal sekitar Rp1 juta.

Selain berjualan di lapak, Ari memanfaatkan platform online sebagai media untuk memasarkan lumpia beef.

Pada saat itu, sebagai tukang las, Isa mengasah keterampilan teknisnya dengan membuat dan merakit mesin.

Dalam perjalanan Toni, dia menekankan pentingnya kerja keras, keikhlasan, dan kecerdasan dalam berbisnis.

Owner Criping Gethuk M-4 di daerah Banyudono, Dukun, Kabupaten Magelang, sukses merintis bisnis criping hanya dengan modal Rp420.000.

Namun sekitar tahun 2014-2015, Siswanto mengalami titik terberat dalam hidupnya. Dia jatuh sakit dan bisnisnya bangkrut dan punya utang Rp1,5 miliar.

Setelah berhenti bekerja, Winarna lantas mencari kesibukan dan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya.

Bisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.

Wahyu bercita-cita melalui usahanya ini dia bisa menyerap 1.000 tenaga kerja.

Berikut potret pasangan muda asal Jogja yang optimis sukses menjadi petani di Kalimantan Utara.

Ada rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.

Kisah Gusti tentu layak dijadikan contoh sebagai sosok yang inspiratif karena berani mengambil risiko dan tidak terlena bekerja di perusahaan mapan.

Setelah lulus SMA, Aji Saputra bingung mau melakukan apa. Akhirnya ia belajar pertanian dengan petani di desanya, kemudian memulai usaha pengolahan pupuk.

Coristine yang tidak memiliki pengalaman di bidang industri makanan, justru langsung tertarik untuk membeli perusahaan tersebut tanpa berpikir akan risiko.

Ide memulai bisnis pakaian tiba-tiba muncul saat pasutri asal Ngawi ini kesusahan mencari jilbab untuk anaknya yang masih bayi.