Google PHK Ratusan Karyawan, Pekerjaannya Digantikan Kecerdasan Buatan
PHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.
PHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.
Beberapa bahkan ada yang dipindahkan ke India dan Meksiko.
Nantinya, pekerjaan mereka akan memberdayakan kecerdasan buatan (AI) untuk produk Google di masa depan.
Tim inti atau Tim utama mencakup unit teknis utama dari teknologi informasi, tim pengembang Python, infrastruktur teknis, landasan keamanan, platform aplikasi, pengembang inti, dan berbagai peran teknik.
Mereka akan mengisi posisi yang dianggap masih cukup relevan dengan jabatan mereka.
“Kami bermaksud mempertahankan jejak global kami saat ini sembari memperluas lokasi tenaga kerja global yang tumbuh tinggi, sehingga kami dapat beroperasi lebih dekat dengan mitra dan komunitas pengembang kami,” demikian penjelasan Google, dikutip Kamis(2/5).
Pada Februari lalu, Google mengubah nama chatbotnya dari Bard menjadi Gemini, menyesuaikan nama model AI yang mendukungnya.
Petinggi Google, Prabhakar Raghavan, berencana membangun tim dengan pasar utama India dan Brazil karena tenaga kerjanya lebih murah dibandingkan di Amerika Serikat.
Sejak awal tahun lalu, induk perusahaan Google, Alphabet memang sudah merencanakan pemangkasan sekitar 12.000 pekerjaan atau sekitar 6 persen karyawannya, penyesuaian organisasi akan tetap dilakukan baik saat pasar iklan naik ataupun turun.
Pada kuartal 1 Alphabet mendapat peningkatan margin keuntungan sebesar 15 persen, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, dividen pertamanya dan pembelian kembali saham senilai USD70 miliar atau Rp1,1 kuadriliun.
Alphabet juga bersiap menggelar konferensi pengembang tahunannya yaitu Google I/O pada tanggal 14 Mei mendatang. Acara ini biasanya menjadi ajang bagi perusahaan untuk mempublikasikan produk atau alat baru yang sudah di kembangkan setahun terakhir.
Wakil presiden Google dari tata kelola dan data yang dilindungi, Evan Kotsovinos, menekankan bahwa keberhasilan tim akan ditentukan oleh responsibilitas terhadap meningkatnya fokus peraturan, serta kemampuan untuk bergerak lebih cepat dalam mengadaptasi diri terhadap perubahan lingkungan.
Wakil presiden senior Google yang bertanggung jawab atas penelusuran, Raghavan juga mengakui bahwa perusahaan saat ini tengah menghadapi realitas baru dengan persaingan yang semakin ketat, lingkungan peraturan yang lebih menantang, dan pertumbuhan organik yang melambat.
Meski Demikian, juru bicara perusahaan juga mengatakan bahwa karyawan yang terkena dampak masih mempunyai kesempatan untuk melamar posisi terbuka di Google dan akses layanan penempatan tenaga kerja.
Reporter Magang : Tasya Ananda.
Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaMengutip Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016, THR Keagamaan adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada Pekerja.
Baca SelengkapnyaPengusaha harus memberikan kesempatan kepada pekerja/buruh untuk melaksanakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaKemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaMeski mengubah iklim pekerjaan, AI tidak berarti menjadi malapetaka dan kesuraman bagi semua pekerja.
Baca Selengkapnya