Musim Hujan Tiba, ini Daftar Penyakit Menular yang Muncul & Cara Menjaga Kekebalan Tubuh
Dengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia akan mengalami puncak musim hujan lebih awal tahun ini. BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
Dengan datangnya musim hujan, terdapat peningkatan signifikan dalam risiko penyebaran penyakit menular. Salah satu ancaman utama adalah demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan.
-
Apa saja penyakit yang muncul di musim hujan? Selain flu, ada sejumlah penyakit lain yang bisa muncul di musim hujan, seperti:LeptospirosisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui kontak dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah-muntah. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti meningitis, kerusakan hati dan ginjal, atau bahkan kematian. DiarePenyakit ini ditandai dengan feses yang encer dan cair, serta frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala diare antara lain kram perut, mual, muntah, dan demam. Jika diare tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, atau bahkan kematian. Demam tifoidPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala demam tifoid antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan diare atau sembelit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus, perforasi usus, atau infeksi pada organ lain. Demam berdarah denguePenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan pada hidung, gusi, atau kulit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti syok, gagal organ, atau kematian.MalariaPenyakit ini disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Gejala malaria antara lain demam, menggigil, keringat dingin, sakit kepala, mual, muntah, dan anemia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti kerusakan otak, ginjal, hati, atau paru-paru. Penyakit tangan-kaki-mulutPenyakit ini disebabkan oleh virus coxsackie yang menular melalui kontak dengan sekresi hidung, air liur, atau tinja orang yang terinfeksi. Gejala penyakit tangan-kaki-mulut antara lain demam, sakit tenggorokan, ruam merah pada tangan, kaki, atau mulut, dan luka melepuh pada tangan, kaki, mulut, atau bokong. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.Infeksi kulitPenyakit ini disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang masuk ke dalam kulit melalui luka, gigitan, atau iritasi. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang atau benda yang terinfeksi. Gejala infeksi kulit antara lain kulit merah, bengkak, gatal, nyeri, atau bernanah. Jenis infeksi kulit yang umum terjadi saat musim hujan antara lain kudis, kurap, bisul, atau impetigo.
-
Apa saja jenis penyakit musim hujan? Penyakit-penyakit ini dapat menular melalui air, makanan, atau nyamuk yang terkontaminasi, serta perubahan suhu dan kelembaban yang memengaruhi sistem imun tubuh.
-
Apa saja penyakit yang sering muncul di musim hujan? Ada lima penyakit yang kerap menyerang saat musim hujan terutama pada anak-anak, seperti yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
-
Apa saja penyakit akibat cuaca panas? Berikut adalah beberapa penyakit akibat cuaca panas yang wajib kita waspadai. Heat stroke atau sengatan panas Ini adalah kondisi yang paling serius dan berbahaya akibat cuaca panas. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 41°C atau lebih, dan sistem pengaturan suhu tubuh gagal berfungsi. Gejala heat stroke antara lain kulit kering dan merah, gangguan mental atau perilaku, kejang, koma, atau bahkan kematian. Heat stroke membutuhkan penanganan medis segera. Heat exhaustion atau kelelahan akibat panas Ini adalah kondisi yang lebih ringan daripada heat stroke, tetapi tetap perlu diwaspadai. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit akibat keringat berlebih. Gejala heat exhaustion antara lain kulit lembap dan pucat, pusing, mual, muntah, lemah, denyut jantung cepat, dan tekanan darah rendah. Kram otot akibat panas Ini adalah kondisi yang paling ringan akibat cuaca panas. Kram otot terjadi ketika otot-otot kaki, tangan, atau perut berkontraksi secara tiba-tiba dan menyakitkan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan dan garam dalam tubuh. Ruam panas atau biang keringat Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan menyebabkan ruam merah atau benjolan kecil pada kulit. Ruam panas bisa gatal dan menyengat. Ruam panas biasanya muncul di area tubuh yang tertutup pakaian atau lipatan kulit, seperti leher, dada, punggung, ketiak, atau selangkangan. Dehidrasi Ini adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Gejala dehidrasi antara lain haus, mulut kering, mata cekung, kulit kusam, urine berwarna gelap, dan pusing. Dehidrasi bisa sebabkan gangguan fungsi ginjal, otak, jantung, dan darah. Luka bakar matahari atau sunburn Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Gejala luka bakar matahari antara lain kulit merah, bengkak, panas, nyeri, atau melepuh. Luka bakar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
-
Bagaimana mencegah penyakit akibat cuaca panas? Untuk mencegah penyakit-penyakit akibat cuaca panas, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti: • Minum banyak air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang. • Hindari minuman beralkohol, berkafein, atau manis karena bisa meningkatkan dehidrasi. • Kenakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang untuk membantu tubuh mengeluarkan panas. • Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 untuk melindungi kulit dari sinar matahari. • Hindari aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari, terutama pada siang hari. • Istirahat di tempat yang sejuk dan berventilasi baik jika merasa lelah atau pusing.
-
Apa penyakit yang muncul di musim hujan? Waspadai 5 Jenis Penyakit yang Mengancam kala Musim Hujan Memasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam. Di sisi lain, kita juga harus tetap menjaga kesehatan dengan baik guna mengurangi risiko kemungkinan terkena penyakit yang mungkin muncul pada musim ini.
Selain itu, leptospirosis juga menjadi perhatian, terutama di wilayah yang sering dilanda banjir. Penyakit pernapasan, seperti flu dan pneumonia, juga cenderung meningkat selama musim hujan.
Perubahan suhu yang ekstrem dan tingkat kelembapan yang tinggi menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini.
Berikut ini adalah ulasan dari Liputan6.com mengenai penyakit menular yang sering terjadi selama musim hujan, yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (26/9/2024).
1. Pilek dan FLu
Penyakit menular yang paling umum muncul selama musim hujan adalah pilek dan flu. Infeksi yang sering terjadi di periode ini adalah selesma dan influenza.
Kedua penyakit ini mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk area hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penting untuk tidak mengabaikan pilek dan flu, karena meskipun gejalanya biasanya ringan, mereka dapat berkembang menjadi lebih serius. Gejala yang sangat mengganggu dari pilek dan flu meliputi:
- Hidung tersumbat.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Menggigil.
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Kehilangan nafsu makan.
Virus penyebab pilek dan flu biasanya menyebar melalui udara, terutama saat seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk, yang mengakibatkan droplet (percikan saliva) menyebar. Selain itu, virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, atau mata ketika seseorang menyentuh benda yang telah terkontaminasi oleh individu yang terinfeksi, seperti pegangan di transportasi umum atau tempat umum lainnya.
2. Demam Akibat Infeksi Virus
Demam adalah masalah kesehatan yang dapat muncul kapan saja sepanjang tahun. Namun, demam yang disebabkan oleh infeksi virus cenderung lebih mudah menular saat musim hujan, terutama jika ada banyak orang di sekitarmu yang terinfeksi. Gejala demam virus dapat meliputi:
- Demam dengan suhu tubuh yang tinggi.
- Kelelahan.
- Pusing.
- Tubuh terasa lemah.
- Tubuh menggigil.
- Nyeri otot, tubuh, dan persendian.
- Peradangan pada tenggorokan.
3. Diare
Penyakit yang sering menular dan dikeluhkan selama musim hujan berikutnya adalah diare. Meskipun umumnya bersifat sementara, diare dapat menjadi ancaman serius, terutama jika penderita mengalami dehidrasi yang parah. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan dan air yang tidak bersih. Akibatnya, sistem pencernaan terganggu, dan penderitanya mengalami buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja yang berair. Beberapa gejala yang umumnya menyertai diare meliputi:
- Tinja yang encer.
- Kram perut.
- Demam.
- Kembung.
- Mual.
- Tinja berdarah.
4. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan merupakan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal di area tenggorokan. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyebar melalui udara, terutama saat musim hujan.
Rasa sakit di tenggorokan biasanya dapat memburuk jika terpapar asap rokok, karena zat-zat dalam asap tersebut dapat mengiritasi tenggorokan dan menimbulkan ketidaknyamanan.
5. Demam Tifoid
Penyakit menular lainnya adalah demam tifoid. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta feses dari individu yang terinfeksi. Penularan demam tifoid kepada orang lain dapat terjadi jika tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik setelah buang air besar. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah pencegahan terhadap penyakit ini selama musim hujan.
Tips Melindungi Diri dari Penularan Penyakit di Musim Hujan
1. Menjaga Kebersihan Pribadi
Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar ruangan. Jika tidak ada akses ke air dan sabun, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol.
2. Meningkatkan Sistem Imun
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan pentingnya memperkuat sistem imun untuk mencegah penyakit yang muncul di musim hujan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari, serta memastikan cukup tidur. Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin C juga dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh.
3. Melaksanakan 3M Plus
Untuk mencegah penyakit yang sering muncul saat musim hujan, seperti demam berdarah, Kemenkes RI merekomendasikan penerapan 3M Plus:
Menguras bak mandi, Menutup wadah penampungan air, dan Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air. "Plus" merujuk pada tindakan tambahan seperti menggunakan kelambu saat tidur dan memakai obat pengusir nyamuk.
4. Memperhatikan Kebersihan Makanan dan Minuman
Pastikan makanan dimasak hingga matang dan air minum direbus hingga mendidih. Hindari mengonsumsi makanan mentah yang dicuci dengan air yang mungkin terkontaminasi.
5. Menggunakan Perlengkapan untuk Musim Hujan
Selalu bawa payung atau jas hujan saat bepergian. Jika pakaian basah, segera ganti untuk mencegah hipotermia dan penurunan daya tahan tubuh.
6. Menghindari Kontak dengan Air yang Tergenang
Menurut informasi dari situs resmi Puskesmas Bogor Timur, penting untuk menghindari kontak langsung dengan air yang tergenang atau genangan yang terbentuk akibat hujan untuk mencegah penyakit musim hujan seperti leptospirosis dan infeksi kulit.
Jika harus bersentuhan dengan air tergenang, gunakan sepatu bot dan segera bersihkan area tubuh yang terkena air dengan sabun dan air bersih.