Ipda Purnomo Melongo Melihat Pemuda yang Depresi, Ternyata Seorang Pelaut
Seorang pemuda Bernama Anton Wibowo menarik perhatian pengendara yang melintas di wilayah Lamongan, Jawa Timur.
polri
Miliki dokumen lengkap, pelaut ini depresi jalan kaki dari Magelang ke Tulungagung.
Ipda Purnomo Melongo Melihat Pemuda yang Depresi, Ternyata Seorang Pelaut
Seorang pemuda Bernama Anton Wibowo menarik perhatian pengendara yang melintas di wilayah Lamongan, Jawa Timur. Pria asal Tulungagung ini mengenakan hoodie dalamnya pakai kaos berwarna abu-abu.
- Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku Setelah Perkosa 2 Wanita
- Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
- Datangi Batalyon 512, Kasad Maruli Sambil Gendong Anak Anggota TNI dan Memberikan Pesan yang Begitu Mendalam
- 4 Anak Yatim Piatu Lulus Jadi Polisi, Pesan buat Almarhum Sungguh Mengharukan
- AHY: Rekonsiliasi Hal Terbaik Setelah MK Tolak Gugatan Hasil Pilpres 2024
- Sopir Bus Big Bird Positif Narkoba, Polisi: 3 Hari Sebelum Kecelakaan Konsumsinya
Anton terlihat kebingungan saat berjalan kaki, karena sudah tidak memiliki uang untuk naik kendaraan. Berikut ulasannya.
"Saya mau pulang ke Tulungagung dari Magelang jalan kaki, karena uangnya habis dipakai buat ongkos," kata Anton, seperti dikutip dari kanal YouTube PURNOMO BELAJAR BAIK, Kamis (02/05).
Saat ditanya Ipda Purnomo nama dan tempat tinggalnya, dia mengaku dari Tulungagung.
"Nama sampean siapa, rumahnya di mana," tanya Purnomo.
"Anton, Sumbergempol, Tulungagung," jawab Anton.
Ditanya-tanya lebih detail oleh Purnomo, jawaban Anton yang seorang pelaut ini tidak nyambung alias ngawur.
"Saya pikir sampean itu sehat ternyata pedot juga, saya anggap masnya ini terlantar saya mau bantu, ternyata masnya depresi," kata Purnomo.
Kesal dengan jawaban ngawur, Purnomo pun langsung mengusap kepala Anton supaya ingat alamat dan nama orangtuanya.
"Ayo nama ibumu siap," tanya Purnomo.
"Sutia," jawab Anton.
"Nama bapak," tanya lagi Purnomo.
"Sobari, saya mau pulang," jawab Anton.
Melihat kondisi Anton, Purnomo ingin merawatnya supaya saat pulang ke rumah ia sudah kembali normal dan sehat.
"Sebelum pulang jenengan ikut sama saya, saya rawat dulu biar nanti pulang benar-benar sehat. Saya mohon maaf ya ginikan itu buka menempeleng setelah diginikan (usap kepala) langsung waras," kata Purnomo.
Saat mengeluarkan tas, Purnomo pun kaget melihat dokumen yang dimiliki Anton yang berisi surat-surat penting saat berlayar.
"Ini dokumen saya pak, dokumen pelayaran," kata Anton.
"Ini kasihan pasti dicari sama keluarganya, ini pintarloh anak ini. Mungkin mas ini sekolahnya pelayaran ini dokumen lengkap, masyaallah luar biasa ini sekolah pelayaran pertamina, mas ini benar-benar memiliki sertifikat keterampilan training internasional," ujar Purnomo.
