Ilmuwan Masih Dibuat Bingung Keberadaan Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki, Masalah Genetika?
Keberadaan keluarga ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Seharusnya hal ini tidak ada.
Keberadaan keluarga ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Seharusnya hal ini tidak ada.
Manusia pada umumnya berjalan tegak menggunakan kedua kaki, namun berbeda dengan keluarga yang satu ini. Salah satu keluarga yang tinggal di desa terpencil Turki ini berjalan menggunakan empat kaki.
Mereka menyebutnya Keluarga Ulas. Keluarga ini merupakan keluarga yang terdiri dari pasangan ibu dan ayah dengan keturunan sebanyak 18 orang.
Anehnya, enam di antaranya memiliki kebiasaan unik yaitu berjalan dengan menggunakan kedua tangan dan kedua kaki nya yang seakan-akan terlihat seperti empat kaki.
Melihat fenomena aneh dari keluarga Ulas, ternyata hal ini menjadikannya sebagai subjek daya tarik evolusi selama bertahun-tahun.
Bahkan, pada awal tahun 2000-an pernah diterbitkan sebuah karya ilmiah tentang kehidupan lima saudara kandung ulas yang berjalan dengan merangkak menggunakan “keempat kakinya.”
Dalam makalahnya menuliskan bahwa sebelumnya kejadian ini terlihat seperti manusia modern yang kembali ke keadaan hewan.
Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa hal ini bisa saja dipicu oleh masalah genetik, akan tetapi hal ini menjadi perdebatan sebab keanehan yang terjadi pada beberapa keluarga Ulas berasal dari hal lain.
Selain itu, dalam sumber lain yaitu film Dokumenter 60 Minutes menunjukan pemindaian MRI mengungkapkan bahwa masing-masing dari mereka memiliki bagian otak bernama cerebellar vermis.
Akan tetapi, hal ini masih menjadi pertanyaan sebab dalam catatan penelitian sebelumnya bahwa seseorang yang memiliki kelainan otak ataupun penyusutan masih bisa berjalan dengan tegak.
Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang mengherankan, bahwa kebiasaan pada keluarga Ulas yang berjalan menggunakan empat kaki ini pun berbeda dengan simpanse dan gorila yang merupakan primata dengan DNA keturunan hampir mirip dengan manusia.
Jika primata tersebut jalan menggunakan ruas jari dan kukunya, sedangkan keluarga Ulas berjalan dengan telapak tangan sebagai penumpu beban.
Uniknya lagi, walaupun berjalan dengan kedua tangannya, tetapi anggota keluarga Ulas tetap menggunakan tangan seperti biasa untuk menyulam serta aktivitas lainnya.
Berikut pertanyaan-pertanyaan mendasar yang masih menjadi perdebatan ilmuwan.
Baca SelengkapnyaBiasanya ilmuwan harus menggali lebih dalam untuk menemukan artefak. Tapi tidak kali ini.
Baca SelengkapnyaSudah berkali-kali ilmuwan menghitungnya. Setiap kali diukur hasilnya tak sama.
Baca SelengkapnyaBahkan oleh pelayan keluarganya sendiri, ia dikatakan “der depperte”.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini berdasarkan penelitian terbaru oleh ilmuwan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mencoba melakukan penelitian tentang hal ini. Berikut fakta-faktanya.
Baca SelengkapnyaFakta ini baru terungkap oleh ilmuwan kala ia meneliti tentang Bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah alasan mengapa ini menjadi petanda buruk menurut ilmuwan.
Baca Selengkapnya