Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
<b>Pencipta Lagu Maju Tak Gentar, Ini  Sosok Cornel Simanjuntak Komponis Berdarah Batak </b><br>

Pencipta Lagu Maju Tak Gentar, Ini Sosok Cornel Simanjuntak Komponis Berdarah Batak 

Awalnya ia kerap menciptakan lagu-lagu beragama protestan.

Masa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tak luput dari pesan-pesan dan kalimat yang membakar semangat dalam diri para pejuang.

Tetapi, beberapa dari mereka menciptakan lagu-lagu heroik dan patriotik salah satunya Cornel Simanjuntak.

Nama Cornel Simanjuntak saat ini jarang orang mengetahuinya dan muncul di buku-buku sejarah.

Ia merupakan seorang pencipta lagu yang ikut angkat senjata melawan penjajahan di Nusantara.


Berkat jasa dan perjuangannya untuk kemerdekaan, nama Cornel pun dianggap sebagai sosok yang membawa bibit unggul dalam perkembangan musik di Indonesia.

Lantas, siapakah dia? Simak profilnya yang dirangkum dari beberapa sumber berikut ini.

Profil Singkat

Cornel Simanjuntak, pria yang lahir dari keluarga Batak bermarga Simanjunta ini lahir di Pematang Siantar pada tahun 1921.

Dikenal dengan sosok pencipta patriotik, rupanya awalnya ia kerap menciptakan lagu-lagu beragama protestan.

Untuk jenjang pendidikan,  ia menempuh pendidikan di HIS St. Fransiscus Medan pada tahun 1937 dan HIK Xaverius College Muntilan pada tahun 1942.

Jiwa Seni yang Tinggi

Lahir dari kalangan keluarga pensiunan polisi kolonial, ia pun pernah pindah ke Jakarta dan menjadi guru di SD Van Lith

Selama menjadi guru di SD Van Lith Jakarta, Cornel pun merasa tidak cocok karena bakat seninya yang jauh lebih tinggi.

Sejak itu, ia memutuskan untuk tidak mengajar lagi dan bekerja di Kantor Kebudayaan Jepang.

Saat berkarier di Kantor Kebudayaan Jepang, insting kesenian Cornel semakin tajam. 

Di sana pula ia menciptakan lagu-lagu propaganda Jepang, seperti Menanam Kapas, Bikin Kapal, dan Menabung

Dalam berkarya, Cornel memiliki sosok guru musik yaitu Pater J. Schouten, Ray, dan Sudjasmin.

Angkat Senjata

Kehidupan Cornel tak melulu soal seni dan menulis lagu. Ia juga memiliki sejumlah pengalaman berperang melawan penjajah. 

Ia bergabung dalam pertempuran di daerah Senen-Tangsi Penggorengan, Jakarta.

Nasib malang menimpa dirinya ketika berperang, kaki Cornel terkena peluru dan ia dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dulunya bernama CentraalBurgerlijke Ziekenhuis (CBZ).


Namun saat masa pemulihan, pihak sekutu melakukan pembersihan unsur-unsur Republik. Cornel pun diungsikan ke Karawang kemudian berpindah tempat ke Yogyakarta.

Masih dalam keadaan belum pulih sepenuhnya, Cornel di Kota Pelajar menciptakan lagu-lagu yang bertema heroik dan patriotik seperti Tanah Tumpah Darah, Maju Tak Gentar, Pada Pahlawan dan lain sebagainya.

Meninggal di Usia 25 Tahun

Menjalani perawatan selama 8 bulan, Cornel pun akhirnya tutup usia. Disebutkan bahwa Cornel mengidap penyakit TBC dan keadaannya tak berangsur membaik hingga akhirnya meninggal dunia. 

Ia wafat pada 15 September 1946 di usia yang cukup muda yaitu 25 tahun.

Konon, peluru yang bersarang di kakinya saat perang melawan tentara Inggris itu masih ada saat ia wafat. 

Karya Cornel

Sebelum wafat, Cornel sempat ingin menyampaikan pesan kepada seseorang namun semua itu terlambat.

Bahkan, ia masih menulis lagu bernama Bali Putra Indonesia yang diiringi dengan gamelan tetapi belum selesai.

Hingga nafas terakhir, Cornel terus melahirkan karya lagu meski dalam kondisi kesehatan yang tak baik. 

Beberapa karya Cornel yang berhasil diciptakan, di antaranya Bungaku,
Indonesia Tetap Merdeka, Kemuning, Kupinta Lagi, Maju Indonesia, Mekar Melati.

Disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional 

Mulanya, jenazah Cornel dimakamkan di Pemakaman Perkop Yogyakarta. Hingga pada September 1978, usulan untuk memindahkan jenazah Cornel ke Taman Makam Pahlawan telah diajukan.

Namun usualn ini hampir saja berujung kegagalan. Pasalnya, beberapa instansi meminta data terkait jasa-jasa yang ada.

Setelah melakukan validasi, Cornel rupanya tidak memiliki tanda jasa satupun. Ia hanya mendapat tanda kehormatan Piagam Satyalancana Kebudayaan.

Letkol Suharsono S., Dan Dim 0734 Yogya, menganggap Satyalancana itu setara dengan Bintang Gerilya atau bintang-bintang lainnya, sehingga dapat digunakan sebagai tiket masuk ke Taman Makam Pahlawan dengan izin keluarga.

Usulan yang didorong oleh para seniman dalam organisasi "Sasana Vocalia Yogya" di bawah pimpinan Suyudono Hr, akhirnya mendapat persetujuan setelah KSAD Jenderal Widodo memberikan persetujuannya.

Tepat pada tanggal 10 November 1978,  Cornel Simanjuntak jasadnya resmi disemayamkan di TMP Nasional Kusumanegara. 
 

Pencipta Lagu Maju Tak Gentar, Ini Sosok Cornel Simanjuntak Komponis Berdarah Batak

Artikel ini ditulis oleh
Tyas Titi Kinapti

Editor Tyas Titi Kinapti

Reporter
  • Adrian Juliano

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Komposer Gondrong Gunarto Asal Ngawi, Pernah Kaya hingga Jatuh Miskin karena Kesenian

Sosok Komposer Gondrong Gunarto Asal Ngawi, Pernah Kaya hingga Jatuh Miskin karena Kesenian

Lika-liku hidup komposer kenamaan Gondrong Gunarto hidup dalam keluarga seniman, pernah kaya hingga jatuh miskin

Baca Selengkapnya icon-hand
Inilah Potret Rumah Megah Soimah yang Menakjubkan, Dilengkapi Fasilitas Mewah

Inilah Potret Rumah Megah Soimah yang Menakjubkan, Dilengkapi Fasilitas Mewah

Penasaran dengan Rumah Soimah? Simak Keindahan Pendopo dan Ornamen Musik Khas Jawa di Dalamnya!

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Punya Alat Canggih hingga Kompleks Rumah Pekerja, Pabrik Tenun Terkenal di Mojokerto Kini Terbengkalai

Punya Alat Canggih hingga Kompleks Rumah Pekerja, Pabrik Tenun Terkenal di Mojokerto Kini Terbengkalai

Pada masa kejayaannya, pabrik tenun terkenal di Mojokerto punya sekitar 3.000 karyawan. Kini, bangunannya yang megah terbengkalai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ketar-Ketir Terancam Gulung Tikar, Pengusaha Rokok Curhat Begini

Ketar-Ketir Terancam Gulung Tikar, Pengusaha Rokok Curhat Begini

Jumlah produksi rokok saat ini secara nasional sebesar 364 miliar batang per tahun.

Baca Selengkapnya icon-hand
Keren Abis! Momen Kasad Jenderal Agus Subiyanto Solo Gitar Nyanyi 'Benci untuk Mencinta di Depan Ribuan Orang, Vokalis Naif Bisa Minder

Keren Abis! Momen Kasad Jenderal Agus Subiyanto Solo Gitar Nyanyi 'Benci untuk Mencinta di Depan Ribuan Orang, Vokalis Naif Bisa Minder

Jenderal TNI Agus Subiyanto ternyata miliki bakat terpendam, ia bisa bernyanyi, bermain gitar, dan membawakan lagu Naif di atas panggung.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pengakuan Tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja: Awalnya Jadi Pendonor untuk Bayar Utang

Pengakuan Tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja: Awalnya Jadi Pendonor untuk Bayar Utang

Hamim, salah seorang tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja, mengaku menjadi pendonor sebelum mengoordinir orang-orang yang ingin menjual ginjalnya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bertemu Ribuan Relawan di Solo, Ini Instruksi Ganjar Pranowo

Bertemu Ribuan Relawan di Solo, Ini Instruksi Ganjar Pranowo

Bakal calon presiden PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo memberi instruksi khusus pada para relawannya. Mereka diminta fokus mendengarkan keluhan warga.

Baca Selengkapnya icon-hand