Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang
Ruang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
soekarno![Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/2/1714616847294-oh5yi.jpeg)
Ruang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
![Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714616083522-0cdkp.jpeg)
Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang
![Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714617035903-r3f2j.jpeg)
Presiden Pertama RI, Soekarno menghabiskan masa SD hingga SMP di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan sekolahnya masih kokoh hingga sekarang dan kini dikenal sebagai SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
Tahun-tahun di Mojokerto
Mengutip cerita Soekarno pada Cindy Adams, penulis buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, sang proklamator kemerdekaan RI itu menghabiskan masa kecil dan awal remajanya di Kota Mojokerto. Ia berada di kota ini selama sembilan tahun.
Bung Karno dulu menempuh pendidikan SD di Sekolah Ongko Loro (kini SDN Purwotengah) dan SMP di Europesche Lagere School (ELS) yang kini SMPN 2 Kota Mojokerto.
![Ikut Ayah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714617668466-wndmk.jpeg)
Ikut Ayah
Sekolah dasar milik pemkot ini dulunya bernama Tweede Inlandsche School atau Sekolah Ongko Loro, sebuah sekolah tingkat dasar bagi warga pribumi. Di sinilah Soekarno mengenyam pendidikan dasar.
Pada tahun 1907, Soekarno dan keluarganya pindah ke Kota Mojokerto. Sang ayah, Raden Soekemi mendapatkan tugas baru menjadi mantri guru (kepala sekolah) di Sekolah Ongko Loro.
Di tempat sang ayah bertugas, Soekarno belajar dari kelas satu hingga kelas empat. Sementara itu,
secara umum, siswa di sekolah ini belajar hingga kelas lima.
Soekarno belajar dengan pengantar bahasa Jawa dan Melayu. Meskipun sekolah ini berbayar, tapi sarana prasaranya sangat sederhana. Tidak ada buku tulis dan pena tinta, melainkan sabak dan alat tulis yang dinamakan grip.
- Potret Pilu Sekolah di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru Menangis Puluhan Siswa Mengungsi
- Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari
- Potret Lawas Siswi SMA 70 Tahun 1997, Sosok Annisa Pohan Jadi Sorotan
- Kedekatan Para Pelajar dengan Ibu Kantin jadi Sorotan, Beri Pelukan Hangat Usai Lulus Sekolah Bikin Haru
- FOTO: Jerit Perajin Tahu Imbas Mahalnya Harga Kedelai di Tengah Kenaikan Dolar AS, Terpaksa Perkecil Ukuran
- Jokowi: Jangan Bayangkan 17 Agustus di IKN Sudah Jadi Semua, Mungkin 15 Persen
Potret Terkini
Saat ini, di SDN Purwotengah masih bisa dijumpai sejumlah bangunan tua yang masih berdiri kokoh. Mengutip situs resmi Pemkot Surabaya, ada pula bangku-bangku dan alat tulis-menulis yang digunakan pada zaman sekolah Seokarno.
Demi mengenang sang presiden, sebuah patung berbahan logam cor yang mengilustrasikan Soekarno kecil membawa buku dibangun di halaman depan SDN Purwotengah.
![Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714618417889-fstfj.jpeg)
Masa SMP
Empat tahun belajar di Sekolah Ongko Loro, sang ayah memindahkan Soekarno ke Europesche Lagere School (ELS), sekolah elite bagi kalangan Eropa atau pribumi priyayi saat itu.
Pada tahun 1911, Soekarno mulai melanjutkan pendidikannya di ELS. Meskipun bukan dari kalangan elite, Soekarno dapat bersekolah di sana karena ia sosok cerdas dan statusnya sebagai anak pegawai pemerintah kolonial.
Meskipun dikenal unggul secara akademik, kemampuan berbahasa Belanda Soekarno masih kurang.
Akibatnya, ia harus turun satu tingkat untuk bisa belajar di sekolah dengan pengantar berbahasa Belanda tersebut. Alih-alih melanjutkan kelas empat, Soekarno diterima sebagai siswa kelas tiga.
Meski demikian, semangat Soekarno tidak reda. Ia mempu beradaptasi bahkan memiliki sejumlah sahabat yang kemudian membantunya meningkatkan kemampuan bahasa Belandanya.
Soekarno belajar selama lima tahun di ELS.
![Potret Terkini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714618841421-y1ftr.jpeg)
Potret Terkini
Gedung tempat Soekarno menempuh pendidikan SMP masih berdiri kokoh hingga sekarang. Sekolah yang kini menjadi SMPN 2 Kota Mojokerto ini masih mempertahankan bangunan lama sebagaimana era Soekarno bersekolah.
Tidak hanya mempertahankan bangunannya, perabot interior di SMPN 2 Kota Mojokerto juga mempertahankan nilai sejarahnya. Salah satunya penggunaan lampu bergaya klasik pada ruang kelas siswa.
![Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/2/1714618929445-vnyc2.jpeg)