Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita

Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita

Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita

RSAB Harapan Kita menerapkan Inasibijis yang merupakan sebuah aplikasi yang digunakan rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah.

Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat buka suara perihal dugaan pungutan liar terhadap Chintia Suciati (29), orang tua bayinya LAH yang menjalani perawatan. Bayi LAH dirawat diduga menjadi korban kelalaian perawat akibat salah memberikan susu. Selama LAH dirawat, Chintia menggunakan BPJS yang sudah mengcover seluruh perawatan baik obat-obatan maupun alat kesehatannya. Namun Chintia mengaku mendapat arahan dari salah seorang nakes untuk membeli obat-obatan dan alat tertentu untuk bayinya.

Penjelasan RSAB Harapan Kita

Humas RSAB Harapan Kita Nia Kurniati menjelaskan dugaan pungutan liar dialami Chintia. Menurut dia, diduga ada kesalahanpahaman antara pasien dan rumah sakit. Karena, rumah sakit tempat LAH dirawat masuk dalam kategori Rumah Sakit tipe A. Diketahui, RS tipe A merupakan pelayanan kesehatan rujukan tertinggi alias pusat. "Karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan terakhir, akan berbeda dengan rumah sakit tipe B," kata Nia saat ditemui di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat, Jumat (18/8).

Penanganan Pasien BPJS di RSAB Harapan Kita

Penanganan Pasien BPJS di RSAB Harapan Kita

RSAB Harapan Kita menerapkan Inasibijis yang merupakan sebuah aplikasi yang digunakan rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah bagi pasien pengguna BPJS Kesehatan.

Dalam pemakaian inasibijis ini seperti penggunaan obat-obatan ada aturannya di mana ada yang tidak masuk klaim BPSJ Kesehatan.

"Ketika rumah sakit tipe B hanya bisa dengan obat A, mungkin di RSAB yang sudah kasus berat tidak bisa harus dengan obat lain," tambah Nia.

Dalam pemakaian inasibijis ini seperti penggunaan obat-obatan ada aturannya di mana ada yang tidak masuk klaim BPSJ Kesehatan.

Sebelumnya, Chintia melalui kuasa hukumnya mengaku menjadi korban pungutan liar pihak RSAB Harapan Kita. Dia mengaku mendapat arahan dari seorang tenaga kesahatan membeli obat dan alat tertentu untuk bayinya. "Adanya arahan dari nakes untuk membeli obat-obat atau alat tertentu untuk kebutuhan bayi yang membuat klien kami bingung," kata Subadrian Nuka saat ditemui di RSAB, Jakarta Barat, Jumat (18/8). Subadrian menjelaskan, sejak awal kliennya melahirkan bayi LAH di Rumah Sakit Pelni, sudah memakai BJPS yang mengcover semua biaya termasuk obat dan alat kesehatan.

Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak tenaga kesehatan sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia. Kliennya itu pun sempat mengkonfirmasi ke pihak BPJS terkait perihal biaya pengobatan itu dan disebutkan bahwa biaya BPJS-nya sudah mengcover semua biaya pengobatan. "Ibu komplen di BPJS, konfirmasi ke BPJS bahwa alat itu tercover dan uang yang sudah di keluarkan itu dikembalikan dari pihak RS. Jadi ada apa," pungkasnya.

Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk

RSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.

Baca Selengkapnya
Di Depan Panglima & Para Jenderal, Serka TNI Ungkap Diberi Kapolri Rp30 Juta, Mau Menghadap Tapi Diadang Ajudan
Di Depan Panglima & Para Jenderal, Serka TNI Ungkap Diberi Kapolri Rp30 Juta, Mau Menghadap Tapi Diadang Ajudan

Seorang Babinsa ungkapkan terima kasih di depan Panglima TNI dan Kapolri karena pernah diberi uang Rp30 juta untuk pengobatan istrinya.

Baca Selengkapnya
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap

Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ibu Bhayangkari Ketahuan Selingkuh dengan Dokter Saat Suami Pendidikan, Iptu AH Lapor Propam
Ibu Bhayangkari Ketahuan Selingkuh dengan Dokter Saat Suami Pendidikan, Iptu AH Lapor Propam

Terbongkarnya perselingkuhan KDL saat Iptu AH menaruh curiga terhadap tingkah laku istrinya.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Sebut Prajurit Lawan Arah di Tol MBZ Habis Minum Obat-obatan
Panglima TNI Sebut Prajurit Lawan Arah di Tol MBZ Habis Minum Obat-obatan

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut Lettu GDW melawan arah hingga menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol MBZ.

Baca Selengkapnya
MK Tolak Uji Masa Jabatan Ketum Parpol 10 Tahun, Ini Pertimbangannya
MK Tolak Uji Masa Jabatan Ketum Parpol 10 Tahun, Ini Pertimbangannya

Penolakan itu disampaikan majelis hakim MK dalam sidang digelar hari ini.

Baca Selengkapnya
Potret Jenderal Sigit Cek Pelayanan Kesehatan Warga Palue NTT, Perintahkan Kapolda Siap Bantu
Potret Jenderal Sigit Cek Pelayanan Kesehatan Warga Palue NTT, Perintahkan Kapolda Siap Bantu

Bakti kesehatan itu meliputi, pengobatan umum, edukasi dan pengobatan gigi, konsultasi dan pemeriksaan Dokter Spesialis penyakit dalam, anak, Obgyn, bedah.

Baca Selengkapnya
Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid: Saya Pilih PSI untuk Pemilu
Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid: Saya Pilih PSI untuk Pemilu

Yenny mengingatkan, jangan sampai Pilpres menjadi ajang pecah belah di antara anak bangsa.

Baca Selengkapnya
Tekan Anggaran Pengobatan, BPJS Kesehatan Diimbau Fokus ke Tindakan Pencegahan
Tekan Anggaran Pengobatan, BPJS Kesehatan Diimbau Fokus ke Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan bisa menekan anggaran pengobatan masyarakat.

Baca Selengkapnya