Dua Anak Hanyut saat Berenang di Kali Mampang, Ditemukan Meninggal Dunia
Setelah tim Sar Gabungan menyusuri lokasi Kali Mampang kedua anak tersebut ditemukan meninggal dunia
Setelah tim Sar Gabungan menyusuri lokasi Kali Mampang kedua anak tersebut ditemukan meninggal dunia
Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad dua orang anak dari Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan yang hanyut terseret arus saat bermain dan berenang di Kali Mampang, Sabtu (2/3) kemarin.
Setelah tim Sar Gabungan menyusuri lokasi Kali Mampang, kedua anak yakni April (14) dan Faiz (15) yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3).
“Saat ini korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD. Korban 2 anak lengkap telah ditemukan,” kata Kapolsek Mampang Polres Jaksel Kompol David Yunior Kanitero saat dikonfirmasi, Minggu (3/3).
Adapun April korban pertama ditemukan sekitar pukul 08.55 WIB pagi tadi, setelah petugas gabungan menyusuri Kali Mampang sampai sekitar dekat kolong Pos Pasar Jagal.
Sementara untuk korban kedua Faiz, ditemukan sekira pukul 09.40 WIB di aliran Kali Mampang tepat di bawah Jembatan Pasar Jagal, Bangka.
“Jarak dari TKP awal sekitar 1 KM, Kedua korban MD (meninggal dunia),” kata David.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), warga turut mencari dua anak berasal dari Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan yang hanyut terseret arus Kali Mampang.
"Semula ada tujuh anak yang sedang bermain di sekitar Kali Mampang, dua di antaranya terseret arus saat berenang," kata Kapolsek Mampang Polres Jaksel Kompol David Yunior Kanitero di Jakarta, Sabtu (2/3).
Kejadian itu bermula dari adanya tujuh anak-anak yang sedang bermain di Kali Mampang, pada sekitar jam 14.00 WIB.
Dari tujuh anak itu enam di antaranya mandi di Kali Mampang, dua di antaranya kemudian terseret arus.
Selanjutnya, temannya sempat mencoba menyelamatkan dengan memegang tangan keduanya, namun terlepas karena arusnya deras.
"Anak yang berusaha menolong atas nama Ramdan (16) yang sekarang sedang dilarikan ke puskesmas, karena kesulitan bernapas," tuturnya.
Ia hidup sendirian karena ayahnya meninggal dan ibunya meninggalkannya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaSelama ia merantau 7 tahun lebih, ayah kandungnya ternyata meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaRela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaKehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca SelengkapnyaBerjuang merawat hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir, pria ini mengaku dipaksa harus mengikhlaskan kepergian sang ibunda.
Baca SelengkapnyaKedua orang tuanya tampak memberikan wejangan yang bermanfaat untuk sang anak yang akan merantau kuliah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum tentang kata-kata buat anak laki-laki yang penuh nasehat bijak dan inspirasi kehidupan.
Baca Selengkapnya