Isinya Bukan Buah Tapi Ubur-Ubur dan Cumi, Rujak Khas Glodok Ini Ada Sejak 1948
Rujak di Glodok ini rasanya unik karena berisi cumi dan ubur-ubur, bukan buah.
Rujak di Glodok ini rasanya unik karena berisi cumi dan ubur-ubur, bukan buah.
Rujak disukai oleh banyak orang karena rasanya yang manis dan segar. Biasanya rujak berisi macam-macam buah yang dicocol dengan sambal asam pedas. Makanan ini kerap disajikan sebagai alternatif camilan.
Sejauh ini rujak tersedia di banyak daerah, termasuk Jakarta Barat. Namun di Glodok terdapat varian yang berbeda, dengan isian yang tidak menggunakan buah, melainkan daging cumi, ubur-ubur beserta sayur kangkung. Tak hanya unik dari segi rasa, rujak ini juga diketahui sudah melegenda sejak tahun 1940-an. Hmm, seperti apa ya rasanya? Berikut selengkapnya.
Rasa rujak ini sangat berbeda dari kebanyakan rujak lainnya. Ini karena adanya potongan daging cumi dan ubur-ubur. Saat disiram bumbu, rujak ini memiliki rasa asam, gurih dan manis. Rasa gurih datang dari unsur daging hewan laut tersebut, dengan perpaduan bawang putih di sambalnya. Eits, ini tidak memakai sambal kacang, melainkan bumbu khusus berwarna sedikit kemerahan bertekstur kenyal. Saus ini juga datang dari campuran tomat dan resep khusus.
Adapun rujak unik ini bernama Rujak Shanghai dan merupakan makanan asal Tionghoa yang berkembang di Jakarta sejak 1940-1950 an. Penjual Rujak Shanghai, Priono, mengatakan bahwa asal usul nama makanan ini berasal dari penyebutan orang di zaman dulu. “Jadi dulu di sekitar tempat ini ada gedung bioskop Shanghai, salon Shanghai, gitu,” kata penjual bernama Priono, mengutip kanal YouTube Fokus Indosiar, Selasa (1/8).
Jika dilihat, Rujak Shanghai memang tidak menggunakan buah sama sekali. Dalam satu porsinya terdapat potongan cumi, ubur-ubur, sayuran kangkung rebus, lobak serta timun.
Setelah semua bahan tersebut terisi di piring, kemudian disiram kuah merah kental yang dibuat dari tomat dan bahan lainnya. Bumbu ini yang menjadi ciri khas dari Rujak Shanghai. “Jadi memang nama ini diambil dari bahasa China, Juhi itu cumi, In Cay itu kan kangkung,” katanya lagi.
Bagi para pecinta rujak, Rujak Shanghai menjadi kuliner yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pecinan, Glodok. Tekstur kenyal cumi dan ubur-ubur, menjadikan kudapan tersebut lebih unik, dan gurih. Bumbunya manis dan nagih. Akan lebih nikmat jika ditambahkan sambal cabai untuk melengkapi cita rasanya.
“Saya pernah nemu ini di Vietnam sih, cuman gak seperti ini, nah krenyes-krenyesnya itu yang khas, jadi rasa di sini yang nggak ditemukan di tempat lain,” kata salah satu penikmat bernama Ken. Satu porsi Rujak Shanghai penikmat bisa mendapatkannya seharga Rp50 ribu. Selain itu, terdapat menu lainnya yang juga wajib dicoba yakni kerang cocol. Untuk kedai tersebut buka dari jam 16.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Jirayut tampak ketakutan hingga berteriak. Hewan sejenis musang bertubuh besar tersebut berada di pundak Jirayut.
Baca SelengkapnyaIni cara turunkan asam urat dengan jus buah segar. Cukup dengan pakai 2 buah saja.
Baca SelengkapnyaBakso dengan isian keju bisa menjadi santapan sekaligus ide jualan yang unik.
Baca SelengkapnyaAda-ada saja tingkah Ayu Dewi. Bertemu Rafathar, Ayu mengajaknya berbincang banyak hal. Jawaban 'ngegas' Rafathar disorot.
Baca SelengkapnyaLongsor diduga akibat curah hujan yang tinggi pada Minggu kemarin.
Baca SelengkapnyaSi ibu terus menyapu halaman rumahnya yang sudah bersih
Baca SelengkapnyaGita KDI menyampaikan selamat jalan kepada sang ibunda yang telah berpulang.
Baca SelengkapnyaPertanyaan menjebak lucu ini bisa jadi hiburan di waktu senggang.
Baca SelengkapnyaCak Imin tidak khawatir sosok Yenny akan menjadi pemecah suara PKB.
Baca Selengkapnya